Beberapa Kali Alami Kemunduran Timeline, Pemira 2024 Tetap dilaksanakan
Sumber gambar: @pemiraofficial
LPM Progress - Pemilihan Umum Raya (Pemira) merupakan salah satu pesta demokrasi yang ada di dalam kehidupan tatanan Civitas mahasiswa di kampus. Pemira adalah tahapan pemilihan Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM), Badan Eksekutif Mahasiswa Tingkat Fakultas (BEM-F), serta Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM). Berbeda dari tahun sebelumnya tahun ini Pemira Universitas Indraprasta (Unindra) PGRI diselenggarakan secara online yang mana di dalam pemungutan suara dilakukan dalam 3 hari terhitung dari tanggal 3 September sampai dengan 6 September 2024.
Timeline Pemira di tahun ini mengalami kemunduran sebanyak 4 kali, yang mana seharusnya masa pemungutan suara dilakukan pada tanggal 30 Agustus sampai dengan 2 September. Menurut Surya Andika selaku ketua Bawaslu, terjadinya kemunduran di dalam pemungutan suara dikarenakanan adanya beberapa kendala di dalam website yang diantaranya adalah blast email terkait kode One-Time Password (OTP) kepada mahasiswa Unindra dan perbaikan sistem Biro Akademik dan Kemahasiswaan (BAK) pada email.
Semula dalam satu jam hanya bisa mengirim 100 email mahasiswa, jika melebihi 100 maka sistem akan error dan email yang sudah dikirim akan masuk ke spam. Hal tersebut membuat website pemungutan suara akan terblokir, sehingga dalam peng-upgrade an kuota pengiriman ditambah menjadi 500 email per jam.
“Jadi gak bisa 200, gak bisa 150 karna nanti tiba-tiba sistem itu error dan email itu jatohnya spam email. Jadinya nanti keblokir terkait websitenya,” ujar Surya ketika di wawancara (03/09/24).
Lebih lanjut Surya juga menjelaskan, bahwa adanya kemunduran timeline dalam pemungutan suara sesuai dengan kesepakatan Pasangan Calon (Paslon) dan beserta Tim Sukses (Timses) Paslon BEM U ataupun BEM F untuk tetap memilih mengoptimalkan website pemungutan suara pada Pemira ini yang mana pihak Biro Administrasi Perencanaan dan Pengembangan Sistem Informasi (Bapsi) diberi waktu selama 4 hari untuk meng-upgrade sistem.
Website pemungutan suara tahun ini berbeda dengan website Pemira tahun 2022, yang mana pada tahun ini mahasiswa hanya perlu melakukan sekali log-in dan langsung dapat memilih ketiga Paslon dari instansi yang berbeda tanpa harus melakukan log-in berkali-kali seperti tahun 2022. Hal tersebut dinilai guna mengefisiensikan waktu yang ada. Waktu pemilihan dimulai pada pukul 10.00 WIB sampai 22.00 WIB dengan peng-aksesan pemilihan 10,000 mahasiswa per harinya.
Surya juga menambahkan, panitia Pemira sedang melakukan pengupayaan agar sistem berjalan dengan stabil, dikarenakan website pemungutan suara terhubung dengan Sistem Informasi Kemahasiswaan dan Akademik (Siakad). Panitia pun sudah berkoordinasi juga dengan pihak Bapsi, jika nanti sistem down ataupun error penanganan yang akan dilakukan tidak akan lama dan diupayakan secepat mungkin sistem akan kembali berjalan dengan baik seperti semestinya.
“Panitia Pemira sedang melakukan atau mengupayakan sistem ini biar stabil, soalnya web ini juga terhubung dengan Siakad. Apalagi masa-masa sekarang lagi pada pengisian Kartu Rencana studi (KRS),” kata Surya (03/09/24).
Adapun mahasiswa yang dapat memilih adalah mahasiswa aktif dari tahun 2020 yang belum terhitung lulus, sampai dengan mahasiswa aktif tahun 2023. Surya juga mengatakan bahwa panitia Pemira turut berkoordinasi dengan Wakil Rektor (Warek) 1 bidang Kemahasiswaan untuk meminta data-data mahasiswa yang belum lulus. Ia juga menambahkan bahwa panitia Pemira telah meminta tolong kepada Unit Aktivitas Mahasiswa (Unitas) untuk menyebarkan informasi pada setiap fakultas dan kelas terkait Pemira.
“Untuk terkait sosialisasi kita sudah meminta tolong kepada Unitas-unitasnya untuk menyebarkan kaya bc-an terkait pemira,” ujar Surya.
Penulis: Valensiya
Editor: Naptalia