BIBIR COVID Serial XXIV: Kapan Pasien COVID-19 Dinyatakan Sembuh dan Tidak Menular lagi?

BIBIR COVID Serial XXIV: Kapan Pasien COVID-19 Dinyatakan Sembuh dan Tidak Menular lagi?

Sumber poster: Instagram @indonesiahealthcareforum

 

LPM Progress — Dalam pengendalian Covid-19, Indonesia dirasa belum sepenuhnya dapat mengendalikan penyebaran virus yang semakin bertambah dan banyak memakan korban. Isu-isu yang beredar di masyarakat menimbulkan berbagai pertanyaan.

"Setelah terinfeksi, apakah bisa terjangkit kembali?"

"Mengapa setelah sembuh dari Covid masih merasakan gejala lain, bahkan mengalami beberapa keluhan dalam tubuh?"

Oleh sebab itu, edukasi kepada masyarakat pun dirasa perlu lebih digiatkan lagi. Dalam rangka memberikan kontribusi dan edukasi kepada masyarakat, Indonesia Healthycare Forum (IndoHCF) berkolaborasi dengan Komunitas Relawan Emergensi Kesehatan Indonesia (KREKI) dan Ikatan Konsultan Kesehatan Indonesia (IKKESINDO) dengan didukung oleh IDS Medical Systems Indonesia (idsMED), menyelenggarakan sebuah virtual talk show: Bincang-bincang Seputar Covid-19 (BIBIR COVID) Serial XXIV, dengan topik: “KAPAN PASIEN COVID-19 DINYATAKAN SEMBUH DAN TIDAK MENULAR LAGI?”. Acara ini diselenggarakan secara virtual pada Kamis, 25 Februari 2021 lalu, pukul 13.00 - 15.00 WIB.

Dr. Tonang Ardiyanto, yang merupakan Wakil Direktur Rumah Sakit Universitas Sebelas Maret (RS UNS) menjelaskan, seseorang yang terkonfirmasi positif Covid dapat melakukan pemendekan isolasi. Pengakhiran isolasi ini didasarkan pada symptoms-based (berbasis ada tidaknya gejala), test based (berbasis hasil test PCR), time based (berbasis penghitungan waktu). Penghitungan hari diambil dari Onset  (waktu dimulainya gejala atau dihitung dari hari terkonfirmasinya Covid-19).

Pasien dapat melakukan pengakhiran isolasi jika dalam 10 hari tidak mengalami gejala apapun dan dapat dipendekkan menjadi 7 hari setelah dinyatakan negatif dalam 2 kali test PCR (dilakukan paling cepat hari ke 5 karantina). Bila hasil PCR masih positif setelah dilakukan 3 kali  PCR evaluasi, pengakhiran isolasi dapat dipertimbangkan setelah 2 kali terdeteksi Immunoglobolin G (IgG) atau lebih baik lagi antibodi kuantitatif dengan jeda minimal 7 hari. Keputusan pengakhiran isolasi ini dapat dilakukan setelah berdiskusi dengan dokter.

Lalu, setelah terinfeksi, apakah bisa terjangkit kembali?

Dr. Erlina Burhan menuturkan, bahwa orang yang pernah terkonfirmasi positif Covid-19 antibodi di dalam tubuh akan terbentuk dengan sendirinya karena tubuh telah mempelajari bagaimana cara menyembuhkan dirinya sendiri. Namun, antibodi yang ada akan terus berkurang, bahkan menghilang dengan jangka waktu 2-3 bulan paling lama sekitar 8 bulan. Covid-19 dinyatakan masih menular jika virus tersebut masih hidup. Seseorang berpotensi terjangkit kembali dengan varian yang berbeda, seperti VOC 202012/01, Cluster 5, dan lainnya. 

Mengapa setelah sembuh dari Covid-19 masih merasakan gejala lain, bahkan mengalami beberapa keluhan dalam tubuh?

Ada beberapa pasien yang mengeluhkan sudah sembuh dari Covid-19, tetapi masih merasakan gejala, seperti sakit perut, sakit kepala, dan sebagainya. Fenomena ini biasa disebut dengan Long Covid, yaitu kondisi dimana pasien yang sudah dinyatakan sembuh secara virologi, tetapi masih merasakan gejala. Ini adalah gejala sisa dari virus tersebut.

Virus dapat menyerang ke beberapa organ dalam tubuh, dibutuhkan recovery selama 8-12 bulan, tetapi biasanya hanya sekitar 2-3 minggu.

"Covid-19 memang menyebabkan organ lain menjadi terdampak dan banyak menyerang di saluran pernapasan, tetapi tidak semua penyakit setelah Covid-19 disebabkan oleh virus tersebut. Harus dilakukan pemeriksaan lebih lanjut," jelas Dr. Erlina.

 

 

Penulis: Irnawati

Editor: Putri Rizki Ramadhani