Bicara Toleransi dalam Diskusi dan Pelantikan LPM Marhaen
LPM Progress, Jakarta — Jumat (25/10), telah berlangsung acara pelantikan kepengurusan Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Marhaen dan diskusi publik di Aula Dr. Ir. Soekarno, Universitas Bung Karno (UBK), Jl. Kimia No. 20, Menteng, Jakarta Pusat. Kegiatan ini diadakan oleh LPM Marhaen dengan mengusung tema “Mari Bertoleransi, Ini Kata Mahasiswa!" dan subtema "Toleransi Tidak Ada jika Masih Ada Diskriminasi".
Alasan pemilihan tema dan subtema tersebut bermaksud untuk membahas persoalan toleransi dan diskriminasi yang selama ini masih tabu untuk dibicarakan dan perlu didiskusikan lebih dalam dengan pemikiran terbuka oleh kalangan mahasiswa UBK.
Pelantikan kepengurusan LPM Marhaen berlangsung sejak pukul 13.00 s/d 17.00 WIB yang dihadiri oleh berbagai peserta yaitu anggota LPM Marhaen, mahasiswa UBK, perwakilan BEM UBK, UKM UBK hingga LPM lain.
Tujuan dari kegiatan ini yaitu memberikan ruang kepada mahasiswa untuk menjadi pembicara dalam diskusi; menumbuhkan mahasiswa yang bersifat kritis; peka terhadap isu-isu yang berkembang; dan membangun komunikasi lintas fakultas, dengan cara terlibat dalam satu kegiatan secara bersamaan.
Inilah prolog yang ada di dalam diskusi publik,
Sebagaimana yang kita tahu bahwa toleransi bisa juga menjadi bumerang kehidupan masyarakat. Toleransi sangat dekat dengan kebebasan, dan kebebasan itulah yang dapat memicu perpecahan dan konflik karena kuatnya ego masing-masing. Toleransi memang menjadi cita-cita hampir semua masyarakat kita, di mana rasa kekeluargaan dan rasa kasih sayang satu sama lainnya dapat menciptakan suatu pola kehidupan bermasyarakat yang harmonis dan rukun. Di sini kita sengaja coba mendiskusikan toleransi dengan latar belakang disiplin ilmu yang berbeda-beda. Agar tercipta berbagai pemahaman mengenai toleransi dari sudut pandang pengalaman yang berbeda pula. Tapi di balik itu diskusi ini dimaksudkan untuk menggali sejauh mana kita mengenal batasan toleransi itu sendiri.
Lawra, selaku ketua pelaksana mengungkapkan alasan “Mari Bertoleransi, Ini Kata Mahasiswa!” dijadikan sebagai tema pelantikan kepengurusan LPM Marhaen.
“Karena mengingat Indonesia merupakan bangsa dengan suku, budaya, agama, ras yang beragam dan dengan semboyan negara kita “Bhinneka Tunggal Ika” itu artinya berbeda tetapi tetap satu. Perbedaan itu bukan menjadikan kita saling menjatuhkan satu sama lain, justru dengan perbedaan itu kita bisa mendukung antara satu sesama dengan cara bertoleransi,” ujar Lawra.
Lawra juga menambahkan tentang harapannya agar kepengurusan LPM Marhaen periode 2019/2020 yang baru saja dilantik dapat melanjutkan kepengurusan organisasi LPM ke garda yang lebih baik lagi.
"Semoga kepengurusan periode 2019/2020 dapat ke garda yang lebih baik lagi," kata Lawra.
Penulis : Ulfa
Editor : Nurulita