Buntut Ungkapan “Gaptek” Warek I Meminta Maaf
Sumber Gambar : YouTube LPM Progress
LPM Progress - Terkait dengan hasil pemberitaan pada Senin (17/2) perihal KRS/KHS yang masih menggunakan sistem offline. Akhirnya, Warek I melakukan klarifikasi dengan meminta maaf melalui Hak Jawab. Saat ditemui di ruangan Warek I, Sumardi menjelaskan tentang kekeliruannya mengucapkan kata "gaptek" pada wawancara sebelumnya.
Baca juga : Perihal KRS/KHS Offline, Warek I : Masih Banyak Mahasiswa yang Gaptek
Sebelumnya, Sumardi atau yang akrab dipanggil Pak Sumardi mengatakan, “Karena masih banyak mahasiswa yang gaptek yang membuat lembaga ini secara menyeluruh belum bisa online. Pihak lembaga Unindra masih menunggu dan menanti mahasiswa yang siap menggunakan sistem online, jadi jangan salahkan lembaga.”
Karena ucapan inilah akhirnya Pak Sumardi, menggunakan Hak Jawab untuk meminta maaf sekaligus memberikan klarifikasi. Pak Sumardi, meminta tim Progress untuk memuat permintaan maafnya. Menurutnya ini untuk mencegah terjadinya kesalah pahaman tentang ungkapan "gaptek" yang tidak ditujukan untuk seluruh mahasiswa.
“Kalau ungkapan yang katakan menyangkut istilah gaptek kemarin lebih dikedepankan, saya mohon maaf pada pihak-pihak yang tersinggung. Maksud saya itu tidak semuanya gaptek wong, di sini ada prodi Informatika kok, gaptek gimana? Yang banyak gapteknya maksudnya mahasiswa baru. Isi KRS juga belum bisa, terus kemudian banyak yang keliru. Itu kan bukan mempercepat laporan tapi menghambat,” jelas Pak Sumardi, dalam permintaan maafnya kepada mahasiswa yang tersinggung atas perkataannya.
Klarifikasi tentang sistem KRS offline atau manual, juga dijelaskan lembaga bukan menolak tapi masih dalam persiapan. Meskipun begitu, Pak Sumardi menjelaskan bahwa kesiapan sistem online yang tengah disiapkan Unindra sudah mencapai angka 70%.
“Prolognya gak langsung seperti itu, prolognya saya menyatakan online itu sedang dipersiapkan. Namun saat ini belum dilaksanakan karena banyak hal, satu pengisian KRS yang manual saja banyak mondar-mandir perbaikan, meskipun sudah dibimbing oleh pembimbing akademik. Tapi online ini akan dilaksanakan,” ujar Pak Sumardi.
Pembahasan sistem pengisian KRS online memang sering dipertanyakan oleh mahasiswa. Akan tetapi, belum ada jawaban dari pihak lembaga kampus yang dapat memuaskan jawaban tentang sistem yang terintegerasi secara online. Sehingga terang saja ketika Warek I menyebutkan kata gaptek menjadi penyebab tidak bisa dijalankannya sistem online, ini menjadi bulan-bulanan mahasiswa karena dianggap merendahkan mahasiswa.
Penulis : Yazid Fahmi
Editor : Felia Nevitasari