Dampak Media Sosial Baik, atau Justru Buruk?
Di era globalisasi dan modern saat ini, teknologi berkembang dengan sangat cepat dan dapat memengaruhi kehidupan manusia. Mulai dari anak-anak hingga orang dewasa, kini mayoritas sudah memiliki gadget yang terhubung dengan internet. Mereka bisa dengan mudahnya mengakses beragam situs atau konten apapun, salah satunya media sosial atau medsos.
Seiring berjalannya waktu, gadget dan media sosial seolah telah menjadi kebutuhan pokok yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan sehari-hari.
Di Indonesia sendiri dikutip dari Kompas.com, berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh We Are Social yang bekerja sama dengan Hootsuite menyatakan bahwa total populasi Indonesia mencapai 265,4 juta jiwa. Sedangkan, pengguna internetnya mencapai setengah dari populasi, yakni sebesar 132,7 juta.
Orang Indonesia rata-rata menghabiskan waktu untuk berselancar di internet melalui berbagai perangkat hingga 8 jam 51 menit. Sementara, rata-rata berkecimpung di medsos dengan berbagai perangkat tercatat hingga 3 jam 23 menit.
Platform medsos yang paling digandrungi oleh orang Indonesia, di antaranya YouTube sebesar 43 persen, Facebook 41 persen, WhatsApp 40 persen, Instagram 38 persen, Line 33 persen, BBM 28 persen, Twitter 27 persen, Google+ 25 persen, Facebook Messenger 24 persen, LinkedIn 16 persen, Skype 15 persen, dan WeChat 14 persen.
Media sosial memiliki banyak manfaat dalam kehidupan sehari-hari. Contohnya, dalam bidang komunikasi, seseorang dapat dengan mudah untuk berinteraksi dengan orang lain. Di bidang pendidikan, seseorang dapat lebih efektif mengakses dan membagikan ilmu kepada orang lain. Di bidang bisnis, seseorang dapat menjaring dan memasarkan produknya secara luas.
Dampak positif lainnya, media sosial dapat digunakan sebagai wadah untuk menjalin silaturahmi; melepaskan rasa rindu dengan teman atau keluarga yang tinggal jauh dari kita; dan juga dapat mempertemukan kita dengan orang-orang yang belum pernah kita temui sebelumnya.
Media sosial diciptakan untuk mendekatkan yang jauh, bukan untuk menjauhkan yang dekat.
Di samping manfaat yang dapat dirasakan dengan adanya media sosial, kita harus mengingat bahwa media sosial juga memiliki dampak negatif yang tidak bisa disepelekan.
Salah satu dampak buruk dari media sosial, ialah sangat rentan dengan adanya hoaks atau berita bohong. Karena mudahnya berita yang tersebar tanpa disaring terlebih dahulu, banyak orang yang termakan oleh informasi atau berita yang belum jelas kebenarannya.
Oleh karena itu, kita harus berhati-hati dan kritis atas segala berita yang ada. Pengguna juga harus bijak ketika hendak menyebarkan suatu konten di media sosial. Sebelumnya, kita harus memikirkan terlebih dahulu risiko yang akan datang dan siap bertanggung jawab penuh terhadap konten yang hendak dibagikan. Sebab bisa saja hal itu akan menuai kontroversi atau ujaran kebencian yang dilontarkan oleh pembaca.
Ciptakanlah konten yang baik dan bermanfaat, karena hal tersebut dapat dengan mudah dilihat oleh orang lain.
Selain itu media sosial juga berdampak buruk pada kesehatan mental seseorang. Dilansir dari Detik.com berikut dampak media sosial bagi kesehatan mental :
1.Kecanduan
Kondisi ini sangat buruk di mana seseorang akan mengabaikan kehidupan pribadi, mental preokupasi, lari dari kenyataan.
2.Lebih sering sedih daripada senang
Semakin lama kita menggunakan media sosial, semakin sering kita merasa kurang bahagia karena sedikit rasa puas dalam hidup.
3.Selalu membandingkan hidupnya dengan orang lain
Kecenderungan memberi penilaian terhadap seseorang dan menganggap kehidupan orang lain lebih baik, jika dibiarkan terus menerus dapat menimbulkan gejala kesehatan mental yang kurang baik, semisal terjadinya depresi.
4.Menimbulkan kecemburuan sosial
Kondisi ini timbul ketika sesorang merasa iri,cenderung memunculkan sisi kompetitif yaitu rasa bersaing untuk menjadi yang terbaik.
Teknologi diciptakan untuk mempermudah hidup manusia. Jangan sampai teknologi tercipta untuk memperbudak manusia. Maka dari itu, kita harus bijak dalam menggunakan media sosial. Gunakanlah media sosial sesuai dengan porsinya karena manusia hidup di dunia nyata, bukan di dunia maya.
Penulis : Riza Herman
Editor : Nurulita