Diblokade Pihak Kepolisian, KBM Unindra Batal Melakukan Aksi di Istana Negara

Diblokade Pihak Kepolisian, KBM Unindra Batal Melakukan Aksi di Istana Negara

Sumber gambar: Dok/LPM Progress/Danil Dwi Saputra

 

LPM Progress – Senin (11/04), Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM U) Universitas Indraprasta (Unindra) PGRI menggelar aksi April Kelabu dengan titik awal aksi di kawasan Istana Negara, Jakarta Pusat. Aksi yang dihadiri oleh sekitar 400 hingga 500 mahasiswa Unindra ini membawa empat poin tuntutan.

"Yang pertama, kami menolak kenaikan harga BBM. Kedua, Stabilitaskan harga bahan pokok sembako. Ketiga, tolak perpanjangan periode Presiden Jokowi. Tuntutan terakhir tolak penundaan Pemilu 2024,” ujar Karim Rahayaan Selaku Koordinator Lapangan Aksi.

Aksi dimulai dengan melakukan longmarch dari Kampus B Unindra hingga menuju Pintu Masuk Tol Gedong 1. Saat massa aksi ingin memasuki Pintu Masuk Tol Gedong 1, massa aksi di blokade oleh pihak kepolisian.

“Seperti kawan-kawan ketahui, hari ini ada upaya penggembosan dari pihak kepolisian untuk bagaimana menghentikan pergerakan mahasiswa hari ini,” ujar Karim.

Karim menambahkan bahwa massa aksi tertahan selama satu jam di depan Pintu Masuk Tol Gedong 1. Lebih lanjut, Karim menuturkan bahwa akibat dari tertahannya massa aksi membuat mereka menutup pintu masuk tol dan melakukan aksi demonstrasi di depan Pintu Masuk Tol Gedong 1.

“Hal ini dilakukan untuk menutup perekonomian negara. Supaya ada atensi dari pemerintah,” tutur Karim.

Dikarenakan massa aksi tidak dapat memasuki Tol Gedong 1 untuk menuju Istana Negara, massa aksi Unindra memilih untuk kembali ke titik kumpul aksi yakni ke Kampus B Unindra. Selain itu, massa aksi juga memutuskan untuk membatalkan melakukan aksi demonstrasi di depan Istana Negara. Di akhir wawancara, Karim menuturkan bahwa nantinya akan ada aksi lanjutan dari aksi hari ini.

“Untuk aksi selanjutnya kami akan melakukan aksi jilid 2, bahkan seterusnya kita akan mengepung Istana Negara,” ucap Karim.

 

Penulis             : Danil Dwi Saputra

Reporter           : Muftihah Rahma

Editor               : Andini Dwi Noviyanthi