Mahasiswa Unindra Gelar Aksi Tolak Kenaikan Harga BBM

Mahasiswa Unindra Gelar Aksi Tolak Kenaikan Harga BBM

Sumber gambar: Dok/LPM Progress/Danil Dwi Syaputra 

 

LPM Progress – Kamis (8/9), Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) melakukan aksi demonstrasi di depan Istana Merdeka, Jakarta.  Demo ini dilakukan untuk menuntut 3 point diantaranya menolak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi, menolak pasal-pasal kontroversial Rancangan Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (RKUHP), dan mendesak pihak kepolisian untuk membebaskan Jafar Shodiq.

Dalam aksi ini turut diikuti oleh aliansi BEM Nusantara yang terdiri dari beberapa kampus seperti, BEM Unindra, BEM Universitas Bhayangkara, dan BEM Universitas Insan Cita Indonesia (UICI). Untuk keseluruhan massa yang mengikuti aksi ini terdiri lebih dari 500 mahasiswa yang tergabung dalam aliansi BEM Nusantara.

“Keinginan kawan-kawan massa aksi setelah melakukan audiensi beberapa kali dan target audiens kita adalah bapak Presiden Jokowi, dan kami pertegas akan ada aksi-aksi selanjutnya jika audiensi dari kami tidak didengar,” ujar Habel Latunussa selaku Ketua BEM Unindra.

Ditengah aksi yang semakin memuncak, datang seorang anak tidak dikenal menghampiri massa aksi dan mengendalikan sound system dengan berkata “Azan dulu, Bang. Saya mau azan, Bang,” dan si anak pun mengumandangkan azan diikuti oleh massa aksi yang terdiam untuk beberapa saat. Selepas azan dikumandangkan, perwakilan BEM Nusantara membacakan pernyataan sikap kepada massa aksi. Kemudian aksi diakhiri dengan massa aksi membubarkan diri.

Berdasarkan penuturan Habel, pemerintah harus bijak dalam melihat problematika masyarakat dan kebutuhan nasional. Ia juga menambahkan bahwa kenaikan BBM dapat membuat harga bahan pokok melonjak naik. 

“Karena secara tidak langsung jika BBM naik, secara otomatis harga bahan pokok lainnya ikut naik. Namun, jika BBM naik tetapi bahan pokok lainnya tidak ikut naik mungkin kita masih bisa sedikit mentolerir,” tegas habel.

 

Penulis : Miftahul Abdul Aziz

Editor   : Shalsa Bila Inez Putri