Malam Tasyakuran Harlah IPNU ke-66

Malam Tasyakuran Harlah IPNU ke-66

Keterangan Foto: (dok/ pribadi/ Rizky Awalludin)

LPM Progress - Malam Tasyakuran (23/2) hari lahir Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) memasuki usia ke-66 yang dilaksanakan di Jakarta, tepatnya di GOR Sumantri Brodjonegoro.

Acara ini dihadiri oleh KH. Ma’ruf Amin selaku Wakil Presiden, Wakil Ketua DPR RI H. Abdul Muhaimin Iskandar, Wakil MPR Arsul Sani, Menkopolhukam Mahfud Md, Menpora Zainudin Amali, Wakil Mentri Agama Zainut Tauhid Sa’adi serta sejumlah menteri lainnya.

"Insya Allah malam ini akan hadir yang pertama Wakil Presiden K.H. Ma'ruf Amin, yang mulia Maulana Habib Luthfi, K.H. Aqil Siradj ketua Umum PBNU dan juga ada empat Menteri yang konfirmasi hadir, Menteri Ketenagakerjaan, Menteri Pemuda dan Olahraga, Menkopolhukam, dan juga Wakil Menteri Agama," ujar Aswandi Jailani selaku Ketua Umum Pimpinan Pusat IPNU.

Sebelum acara Malam Tasyakuran, dalam menyambut harlah IPNU ke-66 diawali dengan beberapa rangkaian perlombaan, seperti; perlombaan film pendek, cover lagu islami, dan kartun islami yang dilaksanakan mulai bulan Januari dan diumumkan pada Malam Tasyakuran.

Acara ini melibatkan kader-kader IPNU seluruh Jabodetabek dan pondok pesantren yang berlatar belakang NU seluruh DKI Jakarta. IPNU dan IPPNU (Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama) seluruh Indonesia merayakan serentak harlah ke-66, dengan 30 wilayah tingkat provinsi, 429 tingkat cabang kabupaten/kota, puluhan anak cabang tingkat kecamatan seluruh Indonesia, ratusan ribu PAC se-Indonesia dan 6.3juta kader dan anggota IPNU yang tersebar luas di seluruh Indonesia.

Acara yang mengusung tema “Harmoni Pelajar Indonesia, Bersatu dalam Karya” Aswandi memiliki harapan agar pelajar saling bersinergi dan berkolaborasi lintas disiplin ilmu, agar bisa menciptakan karya untuk bangsa Indonesia dan bukan lagi mempermasalahkan persaingan dan kompetisi. Dengan mengedepankan kolaborasi bersama untuk menciptakan Indonesia yang maju, serta menciptakan karya-karya dari seluruh pelajar-pelajar di Indonesia yang berinovasi dan meningkatkan kreativitas.

Aswandi saat memberikan sambutan menjelaskan bahwa tema ini memiliki makna fundamental, yaitu:

Pertama, merupakan bentuk dan keselarasan dalam bertindak dan beragama, menuntut untuk mampu mengharmoniskan perbedaan yang ada dan berlandaskan Bhineka Tunggal Ika.

Kedua, kreativitas dan pengembangan inovasi. Selaras dengan ucapan K.H. Hasyim Asy'ari, “tatkala waktu habis tanpa karya dan pengetahuan, lantas apa makna hidup ini?” Hal ini yang membangun spirit kami untuk menghasilkan sebuah karya yang nyata.

http://lpmprogress.com/uploads/images/image_750x415_5e5284be7bf7c.jpg

K.H. Ma’ruf Amin berpesan dalam sambutannya, agar IPNU harus siap mengambil peran dan melanjutkan perjuangan kemerdekaan. “Apapun yang ingin kita capai kuncinya pada sumber daya manusia. Maka dari itu, IPNU harus menyiapkan diri menjadi sumber daya unggul, sumber daya yang sehat, sumber daya yang cerdas, sumber daya yang memiliki daya saing dan sumber daya yang ber-akhlakul karimah,” ucapnya sebagai akhir dari sambutan.

Penulis : Rizky Awalludin

Editor : Refa Tri Ustati