
Pandemi Covid-19, Perayaan Imlek Terasa Berbeda
Foto: Dokumen/LPM Progress
LPM Progress — Covid-19 masih tersebar di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Kasus positif Covid-19 semakin hari semakin meningkat, terhitung sudah lebih dari 1 juta kasus semenjak Maret 2020 lalu.
Akibat pandemi Covid-19, tahun baru Imlek yang biasanya dirayakan dengan meriah, kini menjadi sangat berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Berbagai kegiatan bersama keluarga besar dan kerabat dekat yang seharusnya dapat dilakukan, terpaksa ditiadakan karena harus melakukan social distancing.
Perbedaan perayaan Imlek ini dirasakan oleh Jomelvyn, warga yang merayakan Imlek di daerah Bintaro, Jakarta Selatan. Menurutnya terdapat perbedaan di mana biasanya ia akan berkeliling untuk bertemu dengan keluarga atau teman, kini tidak dapat dilakukan secara langsung.
“Kalau soal perbedaan, pasti beda ya sebelum sama sekarang. Kita dulu pasti akan keliling-keliling ketemu keluarga dan teman, supaya dapet angpao. Terus, biasanya juga ada barongsai. Sekarang sih, engga tau masih beroperasi atau engga,” ucap Jomelvyn saat diwawancara melalui WhatsApp, Sabtu (06/02).
Ia juga merasakan hambatan berbelanja bahan makanan dan peralatan sembahyang akibat dari situasi pandemi ini. Namun, Jomelvyn dan keluarga dapat menyiasatinya dengan berbelanja online dan memesan melalui aplikasi Gojek atau Grab.
Dilansir dari cnbcindonesia.com, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan telah mengeluarkan aturan pengetatan tempat ibadah. Dalam aturan baru mengenai pengetatan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), tempat ibadah hanya dapat berisi maksimal sebanyak 50% dari jumlah pengunjung biasanya. Hal ini dilakukan guna menghindari adanya kerumunan yang berpotensi menciptakan klaster baru positif Covid-19.
Dalam hal ini, pengurus Kelenteng Hian Tan Keng atau Wihara Dharma Sakti menyiasatinya dengan pembuatan kupon antrian saat tahun baru Imlek. Per harinya, kelenteng yang berada di daerah Petak Sembilan, Glodok ini hanya akan menampung sebanyak 50 pengunjung. Tidak hanya mengurangi jumlah pengunjung, protokol kesehatan juga ikut diterapkan. Seperti menyediakan tempat untuk mencuci tangan, melakukan pengecekan suhu, memakai masker, dan menerapkan social distancing yang dibantu dengan garis batas pada lantai-lantai kelenteng.
Foto: Kelenteng Hian Tan Keng. Dokumen/LPM Progress
Selain melakukan protokol kesehatan, Abi selaku karyawan Kelenteng Hian Tan Keng memaparkan bagaimana persiapan perayaan Imlek tahun ini.
“Persiapannya bersih-bersih, ganti lampion, cuci patung dewa juga. Hambatannya cuma (perayaan Imlek) engga (sampai) 24 jam, sekarang cuma bisa sampe jam 4 sore," jelas Abi (11/02).
Suasana Imlek pada Kelenteng Hian Tan Keng terasa sangat berbeda karena sepinya pengunjung dan tidak berlakunya jam operasional selama 24 jam seperti perayaan Imlek sebelum adanya pandemi. Meskipun terhambat pandemi, para pengunjung kelenteng tetap khusyuk berdoa untuk tahun yang lebih baik lagi.
Penulis: Mutiara Puspa Rani
Editor: Nira Yuliana