Pengurangan Kuota Bantuan UKT, Mahasiswa dalam Pengharapan
Ilustrasi: DrawKit
LPM Progress — Bantuan Uang Kuliah Tunggal (UKT) yang dijanjikan akan dilanjutkan pada semester genap ini masih dalam proses sistem LLDikti, sehingga Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) masih belum bisa mengumumkan secara resmi mengenai kejelasan UKT.
Unindra yang mendapat kuota bantuan UKT sebesar 16.679 pada semester gasal, kini hanya mendapatkan 6.679 untuk semester genap. Hal ini membuat Unindra menyerahkan penyaringan penerima bantuan UKT kepada LLDikti.
Dari penuturan Irwan Agus selaku Wakil Ketua Pelaksana Tim UKT yang diwawancarai di ruangan Wakil Rektor I (29/3), pengurangan kuota bantuan UKT ini di latar belakangi LLDikti yang menilai kuota penerima bantuan UKT Unindra sangat tinggi bila dibandingkan dengan seluruh perguruan tinggi di Jakarta. Hal ini juga yang mendasari LLDikti mengambil kebijakan pemerataan dengan mengurangi kuota Unindra sebesar 10.000.
“Dengan demikian untuk semester genap ini, UKT direncanakan untuk Unindra sebesar 6.679 mahasiswa,” jelas Irwan Agus.
Selain itu, Unindra pun kini sedang menunggu hasil dari usulan yang diajukan pada LLDikti perihal sisa uang bantuan UKT di semester gasal untuk kembali diberikan kepada mahasiswa yang tidak dilanjutkan bantuan UKT-nya di semester genap ini. Pengajuan ini telah dilakukan oleh Unindra kepada LLDikti dengan mengirim surat pada akhir semester gasal, hanya saja hingga saat ini belum mendapat jawaban dari LLDikti.
“Hasilnya sampai saat ini belum ada, Unindra sudah mengajukan,” tuturnya.
Meski begitu, akun instagram @officialunindra masih belum bisa mengumumkan informasi keberlanjutan bantuan UKT karena Unindra belum mendapatkan informasi anggaran penerima bantuan UKT yang berjumlah 6.679 mahasiswa.
“Nanti kalau dananya belum masuk, diumumkan, tahu-tahu enggak masuk, mahasiswa enggak bayar, salah lagi,” ungkap Irwan.
Hal ini membuat Unindra memilih untuk menunggu pengumuman resmi dari Kemendikbud, yang nantinya akan diumumkan juga di media resmi Unindra sendiri.
Penulis: Astin Kho
Editor: Indriana Fazriaty