Penolakan UU Cipta Kerja Omnibus Law di Istana Berujung Chaos
Ket. Gambar: Suasana chaos di sekitar Istana Negara (doc/pribadi/Imam).
LPM Progress - Kamis (8/10) berbagai elemen buruh, mahasiswa, dan pelajar melakukan aksi demo di sekitar Istana Negara, Jakarta. Hal ini dilakukan untuk menuntut penolakan terkait Undang-Undang (UU) Cipta Kerja yang telah disahkan pada Senin (5/10). Massa aksi menuntut untuk membatalkan UU tersebut lantaran tidak berpihak kepada masyarakat atau buruh.
Pada pukul 14.00 WIB, berbagai mahasiswa, pelajar tingkat menengah, Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) berdatangan. Kemudian, massa aksi buruh yang tergabung dalam Federasi Serikat Pekerja Logam, Elektronik, dan Mesin Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (FSP LEM SPSI) melakukan longmarch pada pukul 13.54 WIB menuju Patung Kuda, Jakarta Pusat.
Massa aksi hanya bisa melakukan longmarch sampai Patung Kuda, hal ini dikarenakan kawat duri yang sudah terpasang di area Patung Kuda dan polisi sudah membuat barikade sejak pukul 13.00 WIB.
Baca juga: Aksi Penolakan Mahasiswa Unindra terkait Disahkannya UU Ciptaker
Pada pukul 14.18 WIB, massa aksi mulai rusuh dengan melemparkan botol dan bebatuan. Sehingga pada pukul 14.27 WIB pihak polisi memukul mundur massa dengan water canon dan gas air mata. Akibatnya terdapat dua orang tidak sadarkan diri ditempat, kemudian dibawa ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit Budi Kemuliaan, Jakarta Pusat. Dua orang tersebut salah satunya adalah Imah, dan satu lagi belum diketahui identitasnya.
Berawal dari massa aksi yang melempari batu ke arah blokade polisi, membuat beberapa massa aksi terpecah dan mundur dari barisan.
"Dari pihak mahasiswa tidak melakukan tindakan represif terhadap polisi, namun awal mula dari pihak (oknum) pelajar yang melakukan tindak represif dengan melemparikan batu dan sebagainya sehingga mungkin pihak polisi ada yang terkena jadinya dipukul mundur massa, " ujar Agus mahasiswa Insan Pembangunan.
Penulis : Deny Setiyawan
Editor : Refa Tri Ustati