Perangai Pemecah Logika
Sumber gambar: Pinterest.com
Angin malam terdengar sunyi,
Simak gemuruh kepala bicara.
Saat itu sedang senang, semua impian di depan mata,
Namun naas, ucapan manusia mematah logika.
Tidak peduli dengan omong kosong itu!
Satu kalimat pemecah angan-angan indah, biarlah.
Kemudian bertanya kembali,
Pertanyaan yang dulu singgah, bersarang, bercabang, hingga membekas.
Titik cahaya terbuka kembali,
Setelahnya ku lihat ayah dan ibu tersenyum,
Mengulur tangan, sesaat berkata dalam dada.
Kamu bisa.
Penulis: Isnawati
Editor: Areza Restya