Terima Kasih, Untukmu " THE MIRROR OF LIFE"

Terima Kasih, Untukmu " THE MIRROR OF LIFE"

Sumber gambar: Dok/LPM Progress/Isnawati

 

 

Judul                      : The Mirror Of Life

Penulis                     : Margaretha  M. Siahaan

Penerbit                   : Diterbitkan pertama kali oleh PT. BHUANA ILMU POPULER

Genre Buku             : Realistic Fiction

Jumlah Halaman      :  156 Halaman

ISBN                        : 10: 979-798-629-2

      13: 987-979-789-629-2

 

Hari ini, aku menyambangi taman baca yang biasa menggelar diri di dekat rumahku untuk membunuh rasa bosan. Setelah sampai aku mulai mencari buku yang kurasa cocok untuk menemani liburanku kali ini. Tidak sengaja kulihat buku dengan judul THE MIRROR OF LIFE. Lalu kubalikan buku tersebut dan kubaca sinopsisnya.

“Apakah Anda pernah merasa terpuruk dalam menjalani kehidupan Anda? Apakah Anda pernah berpikir Anda adalah orang yang terbuang? Sebelum Anda semakin merasa terpuruk dan terbuang, pikirkanlah sekali lagi. Benarkah situasi itu akan Anda hadapi selamanya? Atau Andalah yang memilih untuk tenggelam dalam segala perasaan negatif tersebut?”

Deretan kalimat sinopsis yang ada di belakang buku realistic fiction ini membuatku tersenyum, dan seketika aku merasa cocok dengan buku ini. Di dalam buku ini Penulis menceritakan bagaimana sulitnya menghadapi kehidupan, dan kita akan diajak untuk melihat sepenggal hidup penulis yang penuh dengan suka dan duka. Setelah itu penulis akan memperlihatkan bagaimana semua hal tersebut sebagai cerminan hidup yang dapat membantunya untuk tetap bertahan dalam menghadapi segala kemelut hidup yang menghadang.

Tujuan dari buku ini adalah untuk berbagi pengalaman. Pengalaman dari seorang yang lemah yang kemudian menjadi kuat. Berbagi kesakitan yang dilalui untuk menuju pemulihan. Semuanya berjalan menurut proses yang memang harus di lewati. Buku ini juga benar-benar membuat pembaca merasakakan apa yang penulis rasakan. Ini karena di dalamnya terdapat konflik yang dekat dengan kehidupan sehari-hari seperti keluarga, percintaan, dan hidup bermasyarakat.

Pada Bab 3, yang menceritakan indahnya persahabatan, aku sedikit tersanjung, juga sedikit sadar bahwa seperti apa seharusnya sahabat yang sebenarnya itu.

“Sahabat ternyata mampu memberikan keteduhan ketika kita merasa terpuruk. Tidak mudah menemukan sahabat sejati. Sahabat sejati bukanlah seseorang yang senantiasa bersama kita kapan pun dan di mana pun kita berada, tetapi mereka yang bersedia mendengarkan dan memberikan masukan yang jujur kepada kita, terhadap apa pun yang kita ceritakan kepada mereka.”

Aku menyimpulkan, buku ini mengajarkan bahwa yang jahat adalah pola pikir kita, bukan kehidupan kita. Buku ini mengajarkan bahwa setiap permasalahan pasti ada jalan keluarnya, dilihat dari tujuan buku ini untuk membuka pikiran manusia dalam kehidupan duniawi dan spiritual yang dikaitkan dengan dimensi fisik dan nonfisik yang kita miliki sebagai manusia agar mampu menjalani hubungan yang baik dengan diri sendiri, keluarga, serta dunia.

Sedang untuk keunggulan, menurutku, buku ini sangat mudah untuk dibaca, kata-katanya pun memiliki ciri khas tersendiri yang membuat pembaca memahami isi dari buku ini. Selain itu buku ini juga merupakan salah satu buku motivasi pertama yang aku jumpai, semua itulah yang membuat buku ini menarik. Kekurangan dari buku ini adalah jumlah halaman yang kurang banyak dalam bab, tidak seperti buku-buku fiksi yang berukuran besar pada umumnya, hanya beberapa penjelasan melalui point, serta untuk buku sebagus ini, sangat disayangkan ukuran buku ini sangat mirip dengan komik kecil karena ukurannya yang mini.

                                                                                                                                         

 

Penulis: Isnawati

Editor: Astin Kho