Aksi Tolak PPKM: Mahasiswa Unindra dibubarkan Polisi

Aksi Tolak PPKM: Mahasiswa Unindra dibubarkan Polisi

Sumber Foto: dok/pribadi/Deny Setyawan

 

LPM Progress – Sekelompok mahasiswa Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) yang berjumlah sekitar 35 orang membentuk massa aksi dengan tagline #TolakPPKM di Pasar Rebo, Jakarta Timur (23/7), dan berujung mendapat kecaman dari aparat kepolisian. Dalam aksi ini, Keluarga Besar Mahasiswa (KBM) Unindra menuntut 5 poin, yaitu; menekan evaluasi kabinet dalam penanganan Covid-19, mosi tidak percaya terhadap partai politik apapun dan elitis siapapun, mengecam tindakan represif aparat terhadap masyarakat selama penanganan pandemi, menuntut pemerintah untuk membayar insentif tenaga kesehatan secara sistematis dan merata, serta menolak perpanjangan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) dalam bentuk apapun termasuk PPKM Level 4.

Armed, mahasiswa Program Studi (Prodi) Pendidikan Bahasa Inggris, selaku Koordinator Lapangan (Koorlap) aksi mengutarakan keresahannya agar pemerintah dapat mengambil langkah yang tepat dalam pembenahan Covid-19. Pembenahan tersebut meliputi perekonomian, terutama Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang terkena dampak secara langsung karena mendapat represifitas. Lebih lanjut, Armed menjelaskan bahwa PPKM Level 4 yang hanya berganti nama dari kebijakan sebelumnya, dirasa belum mampu memperbaiki dua problematika masyarakat saat ini, yaitu kesehatan dan ekonomi.

Aksi dimulai dengan long march dari kampus B Unindra menuju fly over Pasar Rebo pada pukul 13.28 WIB, kemudian disusul dengan orasi dan kecaman dari aparat kepolisian karena massa dianggap mengganggu lalu lintas. Akibatnya, terdapat beberapa mahasiswa yang diamankan oleh pihak kepolisian. Massa sempat menolak untuk membubarkan diri karena merasa sudah menerapkan protokol kesehatan dan tidak menggelar aksi di tengah jalan raya, hingga akhirnya massa membubarkan diri pada pukul 14.20 WIB.

Berbeda dengan aparat kepolisian, masyarakat setempat, ojek online (ojol), serta pedagang terlihat mendukung mahasiswa secara moral maupun materiil dengan memberikan air mineral kepada mahasiswa. 

“Kami sebagai representasi dari mahasiswa dan rakyat, merasa perlu untuk menekan pemerintah agar mempertimbangkan kembali ataupun menggagalkan PPKM,” pungkas Armed. 

Di akhir wawancara, Armed pun menuturkan bahwa kemungkinan akan mengadakan aksi lanjutan dengan harapan pemulihan ekonomi dan penanganan angka kasus Covid-19 dengan tepat.

 

 

Reporter: Ilham Fadillah

Penulis: Muftihah Rahmah

Editor: Nira Yuliana