Wisata Alam Hutan Kota GBK Saat Pandemi Covid-19

Wisata Alam Hutan Kota GBK Saat Pandemi Covid-19

Sumber gambar: Dok/Progress/Nurlisa Putri Syafira

 

LPM Progress – Akhir-akhir ini, banyak sekali orang-orang yang mengunggah video atau foto di Hutan Kota Gelora Bung Karno (GBK). Namun, apakah kalian tahu perkembangan Hutan Kota GBK sekarang? 

Hutan Kota GBK merupakan tempat wisata alam hijau terbuka di tengah ibu kota Jakarta, yang berlokasi di Jalan Jendral Sudirman, Jakarta Pusat. Hutan Kota GBK dahulunya adalah area komersil berupa eks Senayan Golf Driving Range seluas 4,5 hektar. Sekitar tahun 2016 dikembalikan manfaatnya oleh Pusat Pengelolaan Komplek Gelora Bung Karno (PPKGBK) sebagai tempat perlindungan hijau. Hal ini selaras dengan visi dan misi PPKGBK yaitu sebagai area olahraga terintegrasi, modern, ramah lingkungan, dan unggul pada dunia.

Dalam rangka menjadikan daerah GBK lebih ramah lingkungan dan menghijaukan Hutan Kota GBK, pada Minggu 21 Maret 2021 dilakukan penanaman sejumlah pohon. Penanaman sejumlah pohon tersebut antara lain flora langka, flora eksotik, serta beberapa jenis flora lainnya. Dikutip dari gbk.id, tanaman eksotik yang ditanam yaitu Baobab yang merupakan flora eksotik dari Afrika. Flora langka yang juga turut ditanam diantaranya kayu ulin yang biasa disebut kayu besi, lalu kayu galat yang populer dan kuat yang berasal dari Kalimantan, serta Eboni yang berasal dari Sulawesi. Selain itu, ditanam juga Matoa, Tabebuia Pink, Delima, Jakaranda, Kuri, Buni, Pule, Kepel, dan beberapa flora lainnya.

Menurut keterangan Banu Saputra selaku penjaga hutan kota, terdapat perkembangan pada Hutan kota GBK. Banu berkata, "Pepohonan mulai tumbuh rindang. Dulu saat penanaman, pohon tersebut masih sangat kecil. Pengelola Hutan kota juga sangat mendengar masukan saran dari pengunjung kepada pengelola untuk menambahkan tempat sampah di dalam area Hutan Kota, agar pengunjung tidak membuang sampah sembarangan.”

Jam operasional Hutan Kota GBK memiliki 2 sesi, sesi pagi dibuka pukul 06.00 – 10.00 pagi dan sesi sore dibuka pukul 15.00 – 18.00 sore. Jumlah pengunjung saat pandemi dibatasi hingga 250 orang pertiap sesinya dan bila sedang ramai biasanya ada penambahan 125 orang pertiap sesinya. Jadi batas maksimal pengunjung dalam satu hari di Hutan Kota GBK adalah 750 orang.

"Untuk memasuki hutan kota saat Covid ini tentunya free (bebas). Untuk anak di bawah 6 tahun wajib diawasi oleh orang tuanya. Pengunjung wajib menunjukkan sertifikat vaksin bila mana scan di aplikasi PeduliLindungi tidak bisa dan tetap mematuhi protokol kesehatan seperti memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak,” ucap Banu saat diwawancarai di dalam taman kota (06/02).

Banu menambahkan, Hutan Kota GBK terdapat kendala di saat hujan. Oleh karena itu, di saat hujan turun, hutan kota ditutup sebab banyak genangan air dan rumput menjadi becek. Jika cuaca kembali terang, penjaga hutan kota akan melihat situasi dan kondisi hotan kota terlebih dahulu, kalau keadaan rumput masih becek kemungkinan akan tetap ditutup.

Akses menuju Hutan Kota GBK sangat mudah jika menggunakan transportasi umum, khususnya menggunakan Mass Rapid Transit (MRT). Pengunjung dapat turun di Stasiun MRT Istora Mandiri, lalu jalan sedikit menuju pintu gerbang Gelora Bung Karno (GBK).

Terkait situasi saat ini, di mana kasus Covid kembali meningkat, Banu menjelaskan, “Kebijakan tersebut belum ada arahan kelanjutan lagi dari pengelola Hutan Kota, mau ditutup atau masih tetap dibuka untuk umum."

 

Penulis : Nurlisa Putri Syafira

Editor   : Raka Aji Prasetyo