Gerakan Mahasiswa Jakarta Suarakan Aspirasi dalam Aksi #KampusTutupKuliahDijalan

Gerakan Mahasiswa Jakarta Suarakan Aspirasi dalam Aksi #KampusTutupKuliahDijalan

Ket. Gambar: Aksi Gerakan Mahasiswa Jakarta Bersatu di depan Gedung Kemendikbud (22/6).

 

LPM Progress Senin (22/6), sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Gerakan Mahasiswa Jakarta Bersatu (GMJB) berkumpul di Gelora Bung Karno (GBK) dengan tujuan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) dalam aksi #KampusTutupKuliahDijalan.

Sejumlah massa aksi GMJB adalah elemen gerakan mahasiswa dengan tuntutan di antaranya adalah pemotongan uang kuliah tunggal (UKT), serta hentikan komersialisasi dan liberalisasi pendidikan. Sejak pukul 11.30 WIB, aksi yang dimulai dengan sumpah mahasiswa dan dilanjutkan dengan longmars ke Kemendikbud.

Sempat terjadi kerusuhan sedikit antara mahasiswa dan pihak kepolisian ketika mahasiswa mencoba merangsek maju ke depan gerban Kemendikbud. Desakan mahasiswa agar Nadiem keluar dari kantornya untuk menemui mahasiswa dan melakukan audiensi terbuka dengan mahasiswa. Akan tetapi, teriakan banci diteriakan ketika tahu bahwa Mendikbud tidak berada di Kantornya.

Mahasiswa yang tidak dapat bertemu menteri merasa kesal dan mulai membakar ban, juga menyanyikan lagu-lagu perjuangan untuk membakar semangat. Massa aksi juga mulai mundur menutup setengah jalan yang berada di depan gedung kemendikbud sebagai bentuk simbolik bahwa aksi yang dilakukan bukanlah main-main.

Meski begitu, perwakilan massa aksi tetap diterima oleh direktorat jenderal untuk menampung aspirasi mahasiswa. Koordinator aksi juga mengatakan bahwa memberi waktu 3x24 jam untuk Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, untuk memberikan keputusan. Jika hal itu tidak disetujui, maka sampai waktu yang telah ditentukan massa berjanji akan membawa massa aksi yang lebih banyak.

"Akan ada aksi lanjutan untuk hari ini karena Nadiem tidak mau menemui mahasiswa." Jelas Yudha, Ketua BEM Universitas Indraprasta PGRI saat diwawancarai di tengah-tengah aksi.

Massa aksi yang telah diterima aspirasinya akhirnya membubarkan diri dan berjalan ke arah Balai kota untuk mengucapkan ulang tahun Jakarta. Pembubaran diri mahasiswa dilakukan secara bersama dengan konvoi dan dikawal oleh kepolisian agar tidak menyebabkan kemacetan.

 

Penulis    : Alfarizki
Editor    : Irfan Zidni