
Aksi Indonesia Gelap Mahasiswa Desak Kebijakan Pemerintah Pro Rakyat
Sumber Gambar: Dok/LPMProgress/IrmaFaurina
LPM Progress - Senin (17/02), telah berlangsung Seruan Aksi Nasional Indonesia Gelap Darurat Pendidikan yang dilaksanakan di depan Patung Kuda, Jakarta Pusat. Aksi yang dimulai pada pukul 14.42 WIB ini dihadiri oleh aliansi mahasiswa dari berbagai universitas, seperti Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta (UIN Jakarta), Universitas Indonesia (UI), Institut Teknologi Bandung (ITB), dan lain sebagainya.
Adapun beberapa tuntutan yang dibawa oleh massa aksi, yaitu menolak efisiensi anggaran besar-besaran sehingga memengaruhi aspek pendidikan dan kesehatan, meminta evaluasi secara menyeluruh program Makan Bergizi Gratis (MBG), serta mendesak pemerintah agar mengubah pendidikan dan kesehatan skala prioritas nasional bukan lagi skala pendukung.
Yogi Saputra selaku Koordinator Pusat Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Muhammadiyah Seluruh Indonesia menyampaikan bahwa pendidikan dan kesehatan harus menjadi prioritas utama dalam kebijakan, bukan sekadar faktor pendukung karena faktor pendidikan ini adalah kunci untuk seluruh kebijakan yang ada.
Ia berpendapat bahwa kebijakan bisa sukses ketika pendidikan dan kesehatan yang diutamakan, tapi sayangnya pada saat ini kebijakan yang dikeluarkan pemerintah berbanding terbalik dari konsep struktural kebijakan itu sendiri dan seharusnya pemerintah lebih fokus lagi dalam membuat kebijakan serta problematika yang ada.
"Bagi kami dari BEM Perguruan Tinggi Muhammadiyah seluruh Indonesia, kami mau pemerintah ketika membuat kebijakan pemerintah lebih fokus lagi atau lebih terukur lagi," ujar Yogi Saputra ketika diwawancarai di depan Patung Kuda, Jakarta Pusat (17/02).
Ketua Kabinet Keluarga Besar Mahasiswa ITB, Fidela Huwaida menambahkan bahwasannya perjuangan untuk menuntut kebijakan kesejahteraan sosial dari masyarakat itu sendiri tidak hanya sampai di sini. Mereka akan terus berusaha bersuara dan juga bergerak untuk kepentingan-kepentingan rakyat, hingga kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah mengutamakan hak rakyatnya.
"Tidak berhenti sampai di sini, akan terus kita perjuangkan itu dengan berbagai metode yang ada," ujar Fidela ketika diwawancarai di depan Patung Kuda, Jakarta Pusat (17/02).
Wartawan: Ade Fathul Mufid
Penulis: Fachriza Arna Givari
Editor: Valensiya