
Aksi Unjuk Rasa Mahasiswa, Tolak Kenaikan PPN 12 Persen
Sumber gambar: Dok/LPMProgress/Irma
LPM Progress – Jumat (27/12), ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) dan Himpunan Mahasiswa Islam-Majelis Penyelamat Organisasi (HMI-MPO) se-Jakarta menggelar aksi demonstrasi di kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat. Aksi ini diselenggarakan sebagai bentuk protes atas kenaikan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dari 11 persen menjadi 12 persen yang akan berlaku mulai 1 Januari 2025.
Aksi ini dimulai pada pukul 15.40 WIB oleh HMI-MPO se-Jakarta dengan membawa massa aksi berjumlah 120 mahasiswa yang berasal dari perwakilan cabang-cabang HMI di Jakarta. Imran Ghifari selaku peserta aksi dari HMI cabang Jakarta Selatan menyebutkan tuntutan yang dibawa adalah kenaikan PPN dari 11 persen menjadi 12 persen harus ditolak mutlak dan pemerintah harus merevisi barang-barang yang harganya dinaikkan.
"Barang-barang yang akan dinaikan oleh pemerintah itu seperti barang-barang mewah yang akan berdampak terhadap barang-barang masyarakat kecil," ujar Imran.
Tidak lama kemudian, massa dari BEM SI bergabung dengan massa HMI-MPO se-Jakarta untuk melakukan aksi penolakan kenaikan PPN menjadi 12 persen di Patung Kuda. Massa dari BEM SI ini berjumlah kurang lebih 200 mahasiswa yang tergabung dari Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Politeknik Negeri Jakarta (PNJ), Polimedia Jakarta, dan beberapa universitas atau sekolah tinggi yang berasal dari Jabodetabek.
BEM SI membawa beberapa tuntutan seperti mendesak presiden segera mengeluarkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perpu) yang membatalkan kenaikan PPN 12 persen, mendesak pemerintah untuk menghentikan pemerasan terhadap rakyat, dan menuntut pemerintah untuk mengoptimalkan pengelolaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Menurut Along, salah satu peserta aksi mahasiswa UNJ menyebutkan kabinet yang besar (48 Kementerian) pada pemerintah membuat pajak naik.
"Kita melihat kabinet besar membuat akhirnya pajak naik, apalagi presiden membuat makan siang gratis," ujar Along.
Imran menambahkan, apabila PPN 12 persen tetap disahkan oleh pemerintah, maka aksi akan digelar kembali dengan skala massa yang lebih banyak. Aksi ini berakhir dengan massa HMI-MPO se-Jakarta membubarkan diri pukul 18.00 WIB dan massa BEM SI dibubarkan oleh aparat kepolisian pukul 19.00 WIB.
Penulis: Ade Fathul Mufid
Editor: Rahma Alawiyah