Praktik Mata Kuliah Kewirausahaan Melalui Festival Kewirausahaan
Sumber gambar: Yt Babeh Condet
Festival kewirausahaan adalah salah satu kegiatan yang difasilitasi oleh kampus untuk mewadahi mahasiswa dalam berwirausaha. Seperti Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) pernah diadakan “Festival Kewirausahaan 2017 bertema muda, beda, dan berkarya” yang dilaksanakan pada 5-7 Juli 2017 di Kampus B Unindra.
Sumaryoto selaku Rektor Unindra menyatakan bahwa pada dasarnya, bentuk tindak lanjut dari mata kuliah kewirausahaan diharapkan lebih bersifat praktik. Maka festival ini dapat dikatakan sebagai bukti bahwa mahasiswa telah mengikuti mata kuliah kewirausahaan. Festival kewirausahaan ini juga termasuk dalam bentuk fasilitas yang disediakan oleh kampus untuk dosen kewirausahaan.
“Jadi, intinya festival kewirausahaan ini adalah rangka membuat suatu program yang sifatnya sebagai program praktik dari mata kuliah kewirausahaan,” ujar Sumaryoto saat diwawancarai di Kampus A (28/02).
Sumaryoto mengatakan seperti halnya seminar kewirausahaan, sepanjang sebuah kegiatan termasuk ke dalam kurikulum, maka hal tersebut merupakan peran kampus dalam memberikan wadah. Ia menambahkan bahwa selama ini kegiatan festival dilaksanakan menggunakan anggaran kemahasiswaan, namun kegiatan tersebut bersifat mandiri bagi peserta sebab kampus tidak memiliki dana.
Selain itu, ia menyampaikan bahwa kemungkinan persetujuan kampus terkait diadakannya kembali festival kewirausahaan perlu dilihat dari proposalnya terlebih dahulu.
"Ya, liat proposalnya aja, kan harus liat proposal dari usulan kegiatan kita liat gimana, sepanjang nanti dipelajari sudah ok, ya ok," ujar Sumaryoto.
Ia pun menyatakan bahwa kegiatan tersebut adalah hal yang positif untuk membekali mahasiswa untuk terjun ke masyarakat.
Dengan adanya kegiatan festival kewirausahaan, diharapkan mahasiswa akan siap secara mental dan memiliki modal serta pengalaman yang bisa berguna saat terjun ke masyarakat. Sumaryoto menuturkan bahwa untuk mengadakan kembali festival kewirausahaan setelah Covid-19, tanggung jawabnya ada pada pihak koordinator karena lembaga hanya memfasilitasi, terutama dalam hal fasilitas tempat.
Penulis: Ghaisani Kahla Buchori
Reporter: Larashati Crita & Ghaisani
Editor: Salwa Hulwiyah