Ada Dalang Dibalik Pencalonan BEM Unindra? Benarkah?

Ada Dalang Dibalik Pencalonan BEM Unindra? Benarkah?

Sumber gambar : Pinterest

 

LPM Progress, Jakarta—(29/11) Pemilihan Umum Raya atau yang biasa disebut Pemira merupakan ajang pemilihan ketua umum Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) yang akan memimpin seluruh mahasiswa selama satu periode. Saat ini pemira telah memasuki masa pencoblosan yang berlangsung selama lima hari. Siapakah yang akan menjadi pemimpin ribuan mahasiswa Unindra? Husen sebagai calon ketua umum BEM Unindra yang memiliki nomor urut 1 atau Wirayudha pemilik nomor urut 2.

Dalam masa kampanye, para calon menggunakan banyak strategi untuk mengumpulkan suara, seperti dengan meminta restu dari alumni hingga cara-cara kreatif untuk memikat mahasiswa. Selain kampanye yang diberikan pihak KPU Pemira, para calon memanfaatkan platform media sosial baik, Husen maupun Yudha. Yudha dengan poster wajahnya yang dibuat eyecatching lalu disebarkan melalui media sosial oleh bantuan tim sukses (timses) nya. Sedangkan Husen yang masuk ke portal berita media daring dan disebarkan secara masif oleh timsesnya dengan bantuan media sosial hingga alumni pun ikut menyebarkannya.

Kreatifitas ini tak luput dari peran serta timses dalam mengkampanyekan calon ketua BEM U ke khalayak mahasiswa Unindra. Seperti timses pada pemilihan calon presiden, timses calon ketua umum BEM ini sama pentingnya dengan kehadiran timses pada pencalonan presiden karena peran serta mereka yang menentukan strategi untuk mencapai kemenangan dalam pemira ini sangatlah besar, timses juga harus mendampingi para calon saat kampanye.

Timses masing-masing calon adalah bagian dari strategi kampanye, beberapa persyaratan tentang timses juga diatur oleh KPU Pemira, syarat utama untuk menjadi timses adalah terdaftar sebagai mahasiswa aktif unindra serta timses juga harus hadir mendampingi calon saat kampanye yang disediakan oleh KPU. Namun, berdasarkan informasi dari seorang mahasiswa semester 7 bernama Ozawa (bukan nama sebenarnya) ada seorang alumni yang ikut mengatur kampanye salah satu calon.

Ozawa sendiri sempat dimintai tolong lewat telepon oleh seorang alumni yang mengaku bernama Yusuf untuk membantu mengumpulkan suara untuk Husen di program studi (prodi) Ozawa. Yusuf juga meminta kepada Ozawa untuk menyebarkan link website yang memuat kabar dari Husen, Yusuf juga mengatakan beberapa keuntungan jika Husen terpilih, seperti kemudahan birokrasi saat Ozawa ingin mengadakan acara di kampus.

“...makanya kemarin itu bukan abang yang megang, abang ada panggilan harus megang lagi, apa harus turun buat megang lagi?” ujar Yusuf melalui telepon.

Mengenai hal tersebut, Husen menyebutkan bahwa dia memang mendapatkan bantuan dari alumni, terkhusus alumni biologi yang pernah menjadi bagian dari BEM U di masa lalu. Ia memang mengiyakan nama Yusuf dan beberapa nama lain seperti Adin dan Ida saat wartawan Progress menyebutkan nama nama ketua BEM periode 2012-2018 yang dimintai dukungan olehnya.

 “Iyaa, ke bang Ucup (sapaan akrab Yusuf) saya juga minta dukungan,” kata Husen.

Bentuk dukungan dari alumni itu adalah dengan berkonsultasi hingga membukakan relasi jika ingin bersafari ke organisasi mahasiswa (ormawa).

“Ingin safari ke organisasi ini, nih gue kasih channelnya, lu hubungin ini, gue udah ngomong, lu tinggal ke sana aja,” ujar Husen menjelaskan bagaimana bentuk dukungan dari alumni.

Hingga berita ini diturunkan, LPM Progress masih mencari tahu tentang keterkaitan alumni dalam pemilihan ketua BEM Universitas. Janji-janji yang diberikan oleh alumni juga merupakan sebuah contoh perilaku bahwa alumni justru mengajarkan politik transaksi yang belum tentu calon ketua BEM Universitas terpilih mampu untuk menjalankannya. Tapi ada apa gerangan sehingga alumni bermain hingga begitu jauhnya, tentu hal ini menjadi tanda tanya besar.

 

Wartawan : Darmawan, Shifa, Zeinal

Editor : Wandari