Polda Tidak Transparan, dari 94 Mahasiswa Baru 54 Mahasiswa yang Diketahui Keadaannya

Polda Tidak Transparan, dari 94 Mahasiswa Baru 54 Mahasiswa yang Diketahui Keadaannya

Kamis (26/9), Jakarta – laporan dari tim hukum Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jakarta, bahwa sekitar 94 orang mahasiswa yang mengikuti aksi mahasiswa diamankan polisi. Beberapa kawan-kawan mahasiswa sejak malam setelah kejadian memang kesulitan mencari kabar beberapa kawan-kawan mahasiswa yang ikut aksi demo pada hari selasa (24/9).

 

Mahasiswa yang diamankan polisi dari aksi mahasiswa pada hari selasa (24/9) terdapat di beberapa lokasi, yaitu Polda Metro Jaya dan Polres Jakarta Barat. Mahasiswa yang diamankan sampai saat ini diketahui dari beberapa universitas berbeda seperti Universitas Singaperbangsa Karawang (Unsika), Universitas Yarsi, Universitas Indraprasta PGRI (Unindra), universitas) dan beberapa universitas lainnya.

 

Hingga saat ini dari tim hukum LBH Jakarta terdata ada sekitar 54 orang. Hal ini masih kurang 40 data orang seperti pengakuan dari tim Polda. Sementara itu Rasyid, anggota tim hukum LBH Jakarta polisi menutup-nutupi data kawan-kawan mahasiswa yang diamankan.

Dalam pesan WhatsApp (WA) dengan Rasyid, “kemarin udah coba tanya ke Polres Jakbar, mereka ngakunya gak ada dari Unjani yang ditahan, di sana Cuma 3 mahasiswa” dalam pesan WA itu.

 

Lebih lanjut lagi Rasyid dalam pesan WA “kalau yang di Polda, pihak kepolisian nggak mau ngebuka data siapa-siapa saja yang ditahan. Jadi hanya sebagian saja yang bisa ditemukan dan ttd kuasa dengan teman-teman tim hukum. Bahkan ada juga beberapa anak UIN Jakarta yang nasibnya sama kayak teman-teman Unjani” jelasnya.

 

Menurut Rasyid, tim hukum dari LBH Jakarta menyarankan untuk orang tua kawan-kawan mahasiswa yang belum ada kabar dan kontak langsung datang ke Polda Metro Jaya. Karena penyidik tidak transparan dan menutup-nutupi akses data maupun info dan akses tahanan bagi tim hukum LBH Jakarta. Oleh sebab itu hal ini harus didesak bukan saja dari tim hukum LBH Jakarta, tapi juga para orang tua kawan-kawan mahasiswa agar penyidik mau membuka akses data maupun informasi dan akses tahanan.

 

Ada pun 54 mahasiswa yang sudah terdata oleh tim hukum LBH Jakarta, sebagai berikut :

  1. Maja Syaiful Saputra
  2. Kurniawan
  3. Ade Kurniwan
  4. M. Jafar S.
  5. Heri Purnomo
  6. Alfin Hanafi – Univ. Yarsi
  7. Farhan Lutfiansyah – Unsika
  8. Agung Lahsan – Unsika
  9. Nazura – Unsika
  10. Hifza F – Unsika
  11. Baqus Muhammad H –Unsika
  12. Indri – Unsika
  13. Weni – Unsika
  14. Bernika – Unsika
  15. Novi - Unsika
  16. Ahmad Saepudin – Unsika
  17. Galih Akbar Ramanda – Unsika
  18. Muzari Afel – Unsika
  19. Fahmi Hasbi – Unsika
  20. Hara Niko – Unsika
  21. Reza Arif P – Unsika
  22. Rizky Firdaus – Unsika
  23. Reynold Eric – Unsika
  24. Dodi Purnama – Unsika
  25. Ryan Heryan – Unsika
  26. Daniek Rivaldi Simanjuntak – Unsika
  27. Yafan Fajar -  Unsika
  28. Arief Julia Wicaksana – Unsika
  29. Iham Thariq – Unindra
  30. Firza Ikhsan – UIN
  31. Irsan safardi – Univ. Yarsi
  32. Alfi Hanafi – Univ. Yarsi
  33. M. Fikri Auralhuda
  34. Jordi Vieri – IKJ
  35. Dheo Amora – IKJ
  36. Adinda Frngky
  37. Abi Muhammad Rafi
  38. Taufik Hidayat Assegaf
  39. Ahmad Sahetapy
  40. Galih Akbar
  41. Nevandu Ardeansyah – Univ. Yarsi
  42. Darmawan Adi Wicaksono – Univ. Yarsi
  43. M. Rizky A -  UBP Karawang
  44. Muhammad iqro – UBP Karawang
  45. Kiki Noviadi – UBP Karawang
  46. Deby Adi Prawira – UBP Karawang
  47. Yusuf Ikbal – UBP Karawang
  48. Karta kardiman – UBP Karawang
  49. Reza Rezkiana – UBP Karawang
  50. Andi fitriansyah – UBP Karawan
  51. Hedidil Alviandi – UBP Karawang
  52. Panji – UBP Karawang
  53. Radika – UBP Karawang
  54. Rama Ramanda – STIH Bandung