Sambut Ramadan, Mari Siapkan Pengelolaan Keuangan

Sambut Ramadan, Mari Siapkan Pengelolaan Keuangan

Sumber gambar: Instagram @Strockgrow.id

 

LPM Progress — Memasuki bulan suci Ramadan, sebagian masyarakat akan mulai mengeluarkan dana lebih besar dari biasanya, karena akan ada banyak sekali kebutuhan yang lebih dibanding hari-hari biasanya. Oleh karena itu, Stockgrow Indonesia dari Yogjakarta mengadakan web-seminar (webinar) via daring dengan judul "Bijak Mengelola Keuangan Selama Ramadan" yang dibawakan langsung oleh Achie Mahfudloh sebagai Founder Stockgrow Indonesia.

Webinar yang dilaksanakan pada Sabtu, 10 April 2020 ini bertujuan agar masyarakat lebih memahami pengelolaan keuangan saat Ramadan, agar tidak "kebobolan". Ditambah dengan keadaan pandemi seperti ini, akan lebih baik bila kita dapat mengelola keuangan dan menggunakan dana yang dimiliki untuk kebutuhan yang penting terlebih dahulu. Dan tentunya kita perlu secara matang merencanakan pengelolaan pendapatan selama bulan Ramadan ini. Seperti yang dituturkan oleh pembicara.

"Siapapun yang merencanakan sesuatu pasti akan berdampak kebaikan pada kehidupan orang tersebut," tutur Achie.

Menurut Achie, ada beberapa cara pengelolaan keuangan yang perlu diperhatikan saat Ramadan. Pertama, kita perlu mengetahui pendapatan yang kita miliki akan dipergunakan untuk apa. Karena bulan Ramadan ini terjadi setahun sekali dalam waktu yang cukup panjang yaitu selama 30 hari, kita perlu berhati-hati agar tidak merusak perencanaan keuangan kita secara umum. 

Kemudian, jangan merusak target atau tujuan kita secara umum. Jangan mengabaikan atau bahkan sampai melupakan tujuan kita hanya karena terbawa momen “euforia” Ramadan. Karena ketika tujuan keuangan kita yang sebelumnya sudah direncanakan dari jauh-jauh hari terlupakan, kita akan sulit untuk mencapainya.

Kita juga perlu untuk mengidentifikasi sumber dan jumlah pendapatan yang kita miliki. Kita harus cepat menyadari hal ini, karena apabila kita sudah mengetahui asal dan jumlah pendapatan yang kita miliki khususnya pada bulan Ramadan, maka secara tidak langsung kita akan lebih bijak lagi dalam mengatur pengeluaran di bulan Ramadan.

Apabila terdapat dana lebih, coba mulailah melakukan bisnis kecil seperti bisnis makanan, kue kering, hampers, dan lain-lain untuk menambah pendapatan dan meringankan anggaran lebaran.

Setelah mengetahui sumber dan jumlah pendapatan, selanjutnya kita perlu pempersiapkan anggaran khusus untuk bulan Ramadan. Adapun hal-hal yang harus diperhatikan diantaranya adalah: mengatur anggaran untuk makanan yang bergizi namun tidak berlebihan; mengatur anggaran untuk zakat dan sedekah; anggaran untuk baju lebaran yang tidak berlebihan; membuat hampers atau parsel sendiri agar lebih hemat; dan anggaran mudik lebaran.

Selain melakukan money management setelah mengidentifikasi segala macam pengeluaran selama bulan Ramadan, mulailah menghitung budget sesuai dengan harian kita. Apabila ingin menambah budget, maksimal 20% dari budget harian.

Dengan menerapkan semua urutan di atas, maka akan mempermudah seseorang dalam mengelola keuangan selama bulan Ramadan. Dengan pembagian anggaran yang benar maka keuangan pun tidak akan berantakan. Adapun persentase money management untuk anggaran keuangan Ramadan sebagai berikut:

 

1.    Kebaikan 

Presentase untuk kebaikan sekitar 10% dari budget Ramadan. Kebaikan saat Ramadan ini meliputi: zakat, sedekah, memberi Tunjangan Hari Raya (THR) kepada sanak saudara.

2.    Keinginan

Untuk keinginan 20% dari budget Ramadan. Keinginan ini mencakup kenaikan budget makanan dan minuman, mudik, pergi ke acara bersama teman dan saudara.

3.    Keuangan darurat dan lain-lain.

Untuk keuangan darurat dan lain-lain sekitar 30% dari budget Ramadan. Ini dapat digunakan untuk investasi, kecelakaan, dan lain-lain. 

4.    Kebutuhan 

Untuk kebutuhan mencakup makanan dan minuman harian atau segala macam yang sifatnya rutin. Kebutuhan ini mendapatkan bagian paling besar dari budget Ramadan yaitu sebesar 40%.

 

 

Penulis: Indriana Fazriaty

Editor: Nira Yuliana