Aliansi Jeda Iklim Menggelar Aksi, Meminta Pemerintah Memberikan Solusi Pasti untuk Krisis Iklim

Aliansi Jeda Iklim Menggelar Aksi, Meminta Pemerintah Memberikan Solusi Pasti untuk Krisis Iklim

Sumber gambar: Dok/LPM Progress/Valensiya

 

LPM Progress – Aliansi jeda iklim yang terdiri dari 25 organisasi baik Non-Governmental Organization (NGO) maupun organisasi mahasiswa menggelar aksi di depan Gedung Monumen nasional (MONAS), Jakarta pusat. Aksi yang dilakukan pada pukul 14.00 WIB ini meminta pemerintah untuk lebih peduli pada krisis iklim yang terjadi di Indonesia. Adapun tiga tuntutan yang dibawa oleh massa aksi yaitu.

Pertama, massa aksi meminta agar pemerintah segera mendeklarasikan darurat iklim dikarenakan Indonesia darurat iklim dan kebijakan-kebijakan yang ada dinilai belum pro terhadap iklim.

Kedua, terkait Undang-Undang Mineral dan Batubara (Minerba) yang belum lama ini disahkan oleh pemerintah yang mana Undang-undang ini dinilai tidak sejalan dengan aspirasi masyarakat dan sejatinya membuka karpet merah industri batubara. Industri batubara ini merupakan penyumbang MBC karbon terbesar yang perlu segera di pass out.

Ketiga, massa aksi ingin keadaan iklim menjadi agenda prioritas di pemilu tahun 2024 yang akan datang karena pada pemilu sebelumnya belum pernah adanya pembahasan terkait krisis iklim maupun keadaan iklim. Menurut Ginanjar selaku koordinator aksi Indonesia memerlukan pemimpin yang memprioritaskan keadaan iklim itu sendiri.

“Kita mau pemimpin yang memprioritaskan aksi iklim sehingga kita bisa menahan kenaikan suhu itu 1,5 derajat celcius,“ ujarnya.

Ginanjar juga mengatakan bahwa generasi muda menolak solusi palsu yang dikeluarkan oleh pemerintah, yang mana solusi palsu tersebut tidak dapat menyelesaikan masalah sepenuhnya. Ia meminta pemerintah memberikan solusi dalam penyelesaiannya menuntas habis hingga akar permasalahannya.

“karena itu tadi krisis iklim adalah bencana yang luar biasa yang butuh aksi yang luar biasa pula,“ ucap Ginanjar.

Dean selaku peserta aksi dari Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta, berharap agar anak muda membuka diri untuk melihat alam maupun lingkungan sekitar serta melihat informasi-informasi terkait iklim pada NGO, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) ataupun lembaga-lembaga yang lain agar dapat merasakan empati karna dari empati lah seseorang dapat bertindak.

“karna kita gak bisa bertindak kalo kita tidak empati, karna tindakan itu berawal dari hati,“ ujarnya.

 

Penulis: Valensiya

Editor: Naptalia