Pandangan Mahasiswa Tentang Buruh

Pandangan Mahasiswa Tentang Buruh

Mahasiswa adalah lidah bagi rakyat untuk bersuara, selain itu mereka juga sebagai pengemban amanat rakyat. Peran mahasisiwa sebagai agent of change dan social control merupakan sebuah perubahan menuju ke arah yang lebih baik serta menjadi pengontrol untuk dirinya sendiri, sedangkan untuk negara bertugas menjadikan mahasiswa lebih peka terhadap lingkungan sekitarnya.

Kesejahteraan para buruh di Indonesia saat ini sangat memprihatinkan. Banyak dari mereka tertindas dan mendapat ketidakadilan, seperti mendapat upah yang minim. Untuk memenuhi kebutuhan tak jarang mereka bekerja dan tak menerima gaji dengan jam kerja yang berlebihan menguras waktu dan keringat, hal ini tentunya mendapat perhatian dari para mahasiswa yang prihatin melihat rakyat yang tertindas oleh ketidakadilan.

 

 

 

Begitu pula yang dirasakan mahasiswa kemarin, tepatnya di depan Patung Kuda sebagian mahasiswa yang tergabung dalam beberapa aliansi bersama kaum buruh bersatu turun ke jalan untuk melakukan aksi penyampaian suara untuk menegakkan keadilan bagi kaum buruh sekaligus memperingati Hari Buruh Internasional. Dalam aksinya mereka menuntut PP No.78 tentang pengupahan dimana para buruh merasa upah yang mereka dapat tidak mencukupi dan tak sedikit pula perusahan yang lambat memberinya upah, selain itu mereka juga menuntut tentang BPJS Kesehatan yang masih kurang terasa manfaatnya.

"Upah yang kami terima tidak sesuai dengan pekerjaan yang kami lakukan", ujar Setyo sebagai salah satu peserta aksi demo. Mereka menuntut upah yang mereka terima kurang mencukupi.

Peserta lain pun mengungkapkan keluhan yang serupa, "Kami bekerja tanpa henti menguras waktu kami tapi upah yang kami terima sangatlah minim tak jarang dari kami bekerja tapi tak menerima gaji", ungkap Budi.

 

Penulis : Erliana

Editor   : Nurulita