Diskriminasi Rasial dalam Kata "N-Word" Terhadap Ras Afrika-Amerika

Diskriminasi Rasial dalam Kata "N-Word" Terhadap Ras Afrika-Amerika

Ilustrasi: freepik.com

 

LPM Progress — Sebagian masyarakat Indonesia belum paham dan masih menganggap N-Word (nigger dan nigga) adalah hal yang tabu untuk dipahami karena tidak diajarkan di sekolah. Tak heran ada beberapa anak muda alias millenial  mengucapkan kata tersebut tanpa tahu arti yang sebenarnya, bahkan ada yang menganggap hal itu keren untuk diucapkan. Tanpa disadari kata yang mereka ucapkan adalah kata yang mengandung unsur rasisme dan secara langsung menghina atau mendeskripsikan ras berkulit hitam (Afrika-Amerika) sebagai seorang budak.

Nigger adalah kata yang digunakan untuk mendiskriminasi ras berkulit hitam pada masa perbudakan dan dikaitkan dengan sejarah pahit terhadap orang-orang keturunan Afrika yang ratusan tahun mengalami diskriminasi rasial di Amerika Serikat. Namun, seiring berjalannya waktu, kata nigger dimodifikasi menjadi nigga untuk mengubur perspektif negatif dan sejarah kelam dari kata tersebut.

Dikutip dari sonora.id, kata 'the n-word' ini bermula pada jaman dahulu ketika jaman perbudakan di Amerika, di mana kaum kulit hitam adalah minoritas yang tidak dihargai keberadaannya. Para kaum kulit hitam dijadikan budak untuk melakukan kegiatan-kegiatan di ladang tembakau, kapas, dan lainnya. Salah satu faktor kaum kulit hitam dijadikan budak adalah karena mereka dianggap sebagai kaum yang cukup tahan banting apabila dibandingkan dengan kaum lainnya, terutama kaum kulit putih. Para kaum kulit hitam dari Afrika dibawa paksa menggunakan kapal laut ke Amerika dan diperlakukan dengan tidak manusiawi oleh para tuan mereka, bahkan kaum kulit hitam pun banyak yang dijual untuk dijadikan budak. Dari sana, kata-kata 'nigga' dan 'nigger' acapkali dilontarkan dari mulut para tuan dan masyarakat mayoritas lainnya di Amerika untuk mengejek dan membedakan mereka dengan kaum kulit putih. Sehingga kata-kata itu sangat menghina dan mengingatkan betapa kaum hitam mendapatkan perlakuan yang sangat tidak manusiawi saat itu.

Kata nigger tidak selalu berkonotasi negatif, selama pandangan kita saling menghormati. Kata nigger juga dapat digunakan oleh semua orang, akan tetapi selama tidak digunakan untuk rasis dan mendiskriminasi seseorang yang berketurunan Afrika-Amerika. Hal ini sangat kontroversial dan ada baiknya kata nigger dan nigga harus dihindari di hampir semua situasi, kecuali bertujuan untuk mengedukasi seperti tulisan ini atau dalam film sejarah karena kata tersebut masih sangat kuat dan terkait dengan rasisme, jadi gunakanlah kata itu dengan hati-hati dan bijak.

Sementara kata nigga lebih bisa diperdebatkan. Karena faktanya bahwa budaya orang ras kulit hitam telah populer, banyak orang telah menambahkan kata nigga ke dalam kalimat ucapan atau perilaku kebodohan mereka sendiri dan tidak lagi terlalu menganggap kata itu sensitif untuk diucapkan. Di Amerika, kata nigga, banyak digunakan oleh mereka yang berketurunan Afrika, mereka biasa menggunakan kata itu di percakapan sehari-harinya untuk memanggil sesama yang mempunyai ras Afrika, tetapi mereka tetap akan tersinggung jika ada orang yang tidak mempunyai ras Afrika atau orang yang tidak dikenal memanggilnya dengan sebutan itu.

Menurut Noah, seorang mahasiswa yang sedang menjalani studinya di The University of Texas at San Antonio (UTSA) yang juga keturunan Afrika, namun dibesarkan di kota San Antonio, Amerika Serikat, berpendapat bahwa nigger dan nigga memiliki arti yang berbeda.

“Banyak orang beranggapan bahwa nigger dan nigga memiliki arti yang sama dan keduanya harus dijauhi penggunaannya. Banyak orang mengira mereka sama dan hanya orang kulit hitam yang bisa mengatakannya. Banyak orang mengira mereka sama dan tidak peduli siapa yang mengatakannya. Lebih banyak orang yang mengakui bahwa kedua kata tersebut memiliki asal yang sama, tetapi memiliki arti yang berbeda sekali,” ungkap Noah saat diwawancarai melalui platform Interpals (20/01). 

Noah juga menyarankan untuk tidak menggunakan dan menghindarkan kata nigga dan nigger di sekitar orang yang tidak nyaman dengan kata itu karena dapat menyinggung orang berkulit hitam bahkan mereka tidak segan untuk membunuhmu.

Seiring berkembangnya zaman, budaya luar negeri kerap masuk ke Indonesia salah satunya lewat industri musik. Jika mendengarkan musik genre hip-hop dari Amerika Serikat yang pelantunnya berketurunan Afrika, tak jarang kita menemukan kata nigga yang tersisip di dalam lirik lagu mereka. Di dalam konteks ini, orang yang boleh mengucapkan N-Word hanyalah seseorang yang mempunyai keturunan Afrika. Namun, ada juga beberapa rapper yang berkulit putih yang menyebutkan kata N-Word di dalam lirik lagu mereka: Lho, itu mereka yang ras kulit putih ucap kata N-Word kok fine-fine aja, terus kenapa kita gabisa?

Kondisi tersebut terjadi di mana seseorang yang bukan berketurunan Afrika sudah berteman baik dengan orang berketurunan Afrika atau sudah sedari kecil hidup disekitar lingkungan orang yang berketurunan Afrika-Amerika.

Orang berkulit hitam akan menyetujui jika sahabatnya yang  mengucapkan kata nigga karena dia tidak akan tersinggung sebab dia sudah mengganggapnya soulmate atau sahabat dekat. Di dalam konteks ini, orang yang berkulit hitam akan memberikan N-Word Pass kepada sahabatnya yang bukan berkulit hitam.

N-Word Pass sendiri adalah suatu bentuk pemberian izin dari orang yang berketurunan Afrika kepada orang yang tidak berketurunan Afrika bahwa mereka setuju untuk memperbolehkan sahabatnya mengucapkan kata tersebut sehingga tidak akan terjadi kesalapahaman. 

Dilansir dari Quora.com, salah satu penggunanya mengungkapkan, “My best friend and roommate of 25 years and I do this simply because we think it’s funny. When he says something complimentary or does something well, I often might say, 'My nigga..' He loves calling me 'My cracka..' We are brothers. Not by birth, but he and I are closer than we are to any of our own families, including our children.

Pengguna dengan username J.D Turner tersebut mengatakan jika dia sudah berteman sekaligus roommate dengan sahabatnya selama 25 tahun, mereka sudah menganggap satu sama lain sebagai saudara walaupun bukan saudara kandung, maka dari situ sahabat yang berketurunan Afrika tidak akan tersinggung dan memperbolehkan jika sahabatnya yang berkulit putih menyebut kata nigga dan memberinya N-Word Pass.

Beberapa orang mungkin tidak memperdulikan isu ini, tapi sebenarnya ini adalah masalah yang serius untuk disikapi karena jika kita sebagai orang yang bukan keturunan Afrika-Amerika dapat berakibat fatal jika orang keturunan Afrika-Amerika mendengar kita mengucapkan kata tersebut.

Oleh sebab itu, sebagai masyarakat Indonesia yang sudah dikenal oleh mancanegara dengan masyarakatnya yang ramah, kita harus menjaga nama baik tersebut, bersikap bijak dan belajar mengetahui hal seperti ini terlebih dahulu untuk menghindari konflik antar ras.

 

 

Penulis: Mirza Royhamdan Nazar

Editor: Putri Rizki Ramadhani