Dinilai Belum Maksimal, SIKA Masih dalam Tahap Perbaikan
Ilustrasi oleh Ade Yusup Surandi
LPM Progress — Sudah setahun sejak pandemi Covid-19, Sistem Informasi Kemahasiswaan dan Akademik (SIKA) Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) digunakan bersamaan dengan penerapan sistem pembelajaran daring. SIKA merupakan sistem yang terbilang baru dan belum lama dibuat, sehingga kinerjanya dinilai belum maksimal.
Dari beberapa kendala yang terjadi, salah satu hal yang dikeluhkan mahasiswa adalah mengenai konfirmasi pembayaran. Mahasiswa harus mengonfirmasi pembayaran sebanyak 2 kali yaitu di SIKA dan bagian keuangan. Sebab ketika ingin konfirmasi pembayaran, mahasiswa kerap terkendala jaringan internet dan server SIKA yang kerap kali tidak dapat diakses.
Selain itu, data yang terdapat pada SIKA juga belum terintegrasi secara utuh dengan bagian Administrasi Tata Usaha (TU) dan bagian keuangan. Sehingga, berkali-kali mahasiswa harus menanyakan jumlah pembayaran, mengonfirmasi pembayaran, dan merevisi nilai saat terjadi kesalahan.
Menurut Heru Sriyono, selaku Wakil Rektor II Bidang Administrasi Umum, terjadinya kendala tersebut disebabkan oleh sistem SIKA yang belum bisa beroperasi secara maksimal. Hal ini dikarenakan jumlah data mahasiswa Unindra yang banyak dan pihak Unindra sendiri masih mengupayakan agar dapat terintegrasi.
Sebagai informasi tambahan, Heru menyebutkan jumlah mahasiswa Unindra sekitar 36 ribu mahasiswa.
“Mahasiswa S1 dan S2 Unindra jumlahnya kurang lebih 36 ribu, sehingga daya tampung server (SIKA) Unindra over limit,” ujar Heru saat dihubungi via WhatsApp, Kamis (25/3).
Heru juga menyarankan mahasiswa untuk melakukan pembayaran melalui bank yang telah bekerja sama dengan Unindra. Dan untuk pembayaran melalui rekening itu menggunakan kode khusus yang disediakan untuk mahasiswa. Hal ini dilakukan agar memudahkan pihak kampus menyinkronkan pembayaran yang dilakukan oleh mahasiswa dengan bank tersebut. Sehingga, mahasiswa bisa langsung masuk ke sistem SIKA dan mengetahui kesesuaian datanya.
“Setiap program studi itu beda-beda nominal pembayarannya, hal itu juga dilakukan nyicil. itu yang menjadi kendala dari sistem pembayarannya,” ujar Irwan Agus selaku Wakil Rektor I Bidang Akademik dan juga Ketua Tim SIKA, saat dihubungi via WhatsApp, Kamis (25/3).
Saat ini, SIKA sudah dapat berfungsi dengan cukup baik. Namun, pihak kampus akan terus mengupayakan agar SIKA, bagian Administrasi Umum, dan bagian keuangan dapat terintegrasi lebih baik lagi dengan mengevaluasi perkembangan dan melakukan perbaikan sistem yang ada di kampus, sehingga SIKA perlu diperbaiki untuk memudahkan mahasiswa dalam hal pembayaran, mengecek nilai, dan mengisi kartu rencana studi (KRS).
Selain itu, Irwan Agus mengatakan bahwa konfirmasi pembayaran dilakukan dengan 2 metode. Hal ini bertujuan untuk menjaga transparansi dan pemberian bukti yang pasti.
Penulis: Ade Yusup Surandi
Editor: Wahid Abid