Unindra Ikut dalam Program PMM, Hanya Ada Dua Mahasiswa yang Lolos

Unindra Ikut dalam Program PMM, Hanya Ada Dua Mahasiswa yang Lolos

sumber gambar: ecampus

 

LPM Progress - Jumat (08/12), Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) merupakan sebuah program dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) yang memberikan kesempatan kepada mahasiswa selama satu semester untuk mendapatkan pengalaman belajar di perguruan tinggi lainnya di Indonesia, serta memberikan kesatuan terhadap mahasiswa lainnya. Selain itu, program ini menghadirkan suasana belajar yang baru dengan menikmati keberagaman budaya Nusantara. 

Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) turut serta dalam program PMM ini. Menurut data dari kemahasiswaan, sebanyak 56 mahasiswa Unindra yang mendaftar program tersebut. Namun, dari jumlah tersebut, hanya 2 mahasiswa Unindra yang berhasil lolos seleksi. Sisanya, mahasiswa yang mendaftar PMM memutuskan untuk mengundurkan diri karena memiliki kendala dalam mengumpulkan data-data yang diperlukan dan juga tidak memenuhi persyaratan yang ada. 

Dua mahasiswa Unindra yang lulus seleksi PMM, kini menimba ilmu di Kampus Universitas Syiah Kuala (USK) dan Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha). Meskipun demikian, sebagian mahasiswa Unindra kurang mendapatkan informasi yang memadai mengenai persyaratan dan tata cara pelaksanaan PMM di Unindra. Menanggapi hal ini, pihak kemahasiswaan Unindra telah berupaya memberikan fasilitas dan informasi yang maksimal.

“Kita sudah memfasilitasi, tetapi mahasiswanya yang kurang informasi. Padahal ada, bisa tanya ke prodinya juga,” ucap Irwan Agus selaku Wakil Rektor Unindra saat diwawancarai di ruang Dekan (8/12).

Irwan Agus juga menyatakan bahwa dalam program PMM ini, Unindra tidak menerima mahasiswa dari Universitas lain dikarenakan lebih baik menjadi pengirim mahasiswa daripada menjadi penyelenggara. Hal ini berkaitan dengan berbagai kendala yang dihadapi jika Unindra menjadi penyelenggara.

“Kalau kita sebagai penyelenggara, kita harus memberikan satu kelas khusus, kemudian kuotanya harus memenuhi syarat. Nah, ini yang sulit kita capai," ujar Irwan Agus.

Dikarenakan Unindra belum siap menjadi penyelenggara PMM karena keterbatasan kuota, hal ini tidak berarti tidak mungkin tercapai. Unindra akan terus berupaya memenuhi tantangan ini meskipun dalam kondisi sulit untuk menerima banyak mahasiswa dalam satu kelas.

Irwan Agus juga memberikan harapan agar mahasiswa yang mendaftar PMM tidak hanya mengenal almamaternya, tetapi juga memiliki semangat pembelajaran yang tinggi, bersedia menjelajahi bab-bab pengetahuan baru, dan mampu menciptakan eksplorasi positif di luar kampus. Program PMM ini bisa menjadi peluang emas yang dapat memberikan manfaat maksimal bagi perkembangan akademis dan pribadi mahasiswa Unindra.

 

 

wartawan: Naptalia

Penulis: Nicola Aprianto Putro

Editor: Naptalia