Attack on Titan: Apakah Kebebasan Manusia Itu Ada?

Attack on Titan: Apakah Kebebasan Manusia Itu Ada?

Sumber gambar: Pinterest

 

LPM Progress — Attack on Titan adalah serial anime Jepang yang ditayangkan sejak 2013 sampai sekarang dan terbagi ke dalam 4 musim. Anime ini menceritakan tentang umat manusia yang bertahan hidup dengan membuat tiga lapis tembok besar setinggi kurang lebih 50 meter untuk melindungi mereka dari makhluk pemakan manusia berukuran raksasa yang hidup diluar tembok yang dikenal sebagai Titan.

Dalam keadaan terkurung, manusia jadi tidak memiliki kehendak bebas atau free will di dalam kehidupan mereka. Peraturan pemerintah yang ketat juga mengekang kehidupan umat manusia saat itu. Terlebih lagi mereka dihantui oleh keberadaan Titan yang bisa kapan saja menerobos tembok dan memakan mereka. Seakan-akan hanya menunggu takdir kapan saatnya manusia akan punah tanpa memiliki kehendak bebas akan kehidupan mereka sendiri, hal ini sejalan dengan teori determinisme.

Dikutip dari britannica.com, determinisme ialah teori sebab akibat yang menjelaskan bahwa semua peristiwa sepenuhnya ditentukan oleh penyebab yang sudah ada sebelumnya. Sedangkan free will, yang dikutip dari simplypsychology.org merupakan gagasan yang menyatakan bahwa kita mampu memiliki beberapa pilihan tentang bagaimana kita bertindak dan bebas untuk memilih perilaku kita, dengan kata lain bersikap self-determined. Sangat berkebalikan dengan teori determinisme bukan?

Jadi, apakah keadaan umat manusia saat itu adalah pengaruh dari peristiwa sebelumnya? Benar, di serial Attack on Titan ada alasan dibalik munculnya Titan di kehidupan umat manusia.

Lalu, apakah umat manusia akan pasrah begitu saja dengan takdir mereka yaitu mati dimakan Titan?

Hal tersebut dijawab oleh aksi Eren Yeager, tokoh utama dalam serial tersebut. Eren dan teman-temannya yang tergabung dalam Pasukan Pengintai atau The Scouting Legion berusaha untuk meraih kebebasan umat manusia. Mereka keluar dari tembok besar yang melindungi mereka untuk menyerang para Titan.

Saya pikir aksi Eren dan teman-temannya adalah kehendak bebas yang mereka lakukan atas dasar keinginan mereka sendiri. Namun, bukankah penyebab Eren dan teman-temannya menyerang adalah karena Titan mengancam kehidupan mereka? Dimana hal itu termasuk teori determinisme yang saya jelaskan di atas tadi. Ya benar, kehidupan berjalan atas dasar sebab akibat. Saat ini saya menulis tulisan ini karena sebelumnya saya menonton serial Attack on Titan yang direkomendasikan oleh teman saya. Saat ini Anda membaca tulisan ini karena sebelumnya melihat forward message, status WhatsApp, ataupun story Instagram teman Anda yang membagikan link tulisan ini.

Seorang ilmuan asal Prancis bernama Pierre-Simon Laplace membuat sebuah gagasan determinisme “Laplace's Demon”, keyakinan bahwa masa lalu sepenuhnya menentukan masa depan. Di teori ini Laplace menjelaskan bahwa semua hal itu sudah ditentukan sebelumnya; tidak ada peluang, tidak ada pilihan, dan tidak ada ketidakpastian.

Menurut para skeptis pun, tindakan manusia bukanlah hasil dari pilihan sadar tetapi disebabkan oleh proses fisik di otak dan tubuh yang tidak dapat dikendalikan oleh manusia.

Meskipun begitu, free will vs determinisme tidak terlepas dari perdebatan para ilmuan sampai para ulama. Dimanakah batas antara ikhtiar dan takdir seseorang merupakan pergulatan panjang yang tidak pernah usai.

 

Penulis: Muftihah Rahmah

Editor : Shalsa Bila Inez Putri