DPM Unindra Luncurkan Website Baru untuk Pengawasan Dana Ormawa

DPM Unindra Luncurkan Website Baru untuk Pengawasan Dana Ormawa

Sumber Gambar: dpm.unindra.ac.id

 

LPM Progress - Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) merancang sebuah program berbentuk website sebagai sarana transparansi dana kegiatan Organisasi Mahasiswa (Ormawa). Program ini merupakan pengembangan dari website sebelumnya, yaitu “JARIMU” yang merupakan platform pelaporan dan pengawasan kegiatan Ormawa secara daring.

Ketua DPM Unindra, Chaerul Anwar, mengatakan bahwa pengembangan website ini turut bekerja sama dengan lembaga internal kampus yang menyediakan kebutuhan utama, seperti server dan hosting sebagai bentuk dukungan infrastruktur. 

Pada proses pengembangannya, DPM tidak perlu menggunakan dana kas organisasi. Hal tersebut menunjukkan proses pengembangan website berlangsung tanpa biaya tambahan untuk penyewaan atau pembelian server, sehingga Anwar menyampaikan untuk total anggaran pengembangan dicatat sebesar Rp0. 

Dengan adanya dukungan ini, tim pengembang hanya perlu melakukan proses pembangunan sistem dan fitur website tanpa membebani keuangan organisasi. Saat ini tidak ada anggaran khusus yang dialokasikan dari dana kas DPM untuk program tersebut, sehingga sumber daya difokuskan pada beberapa aspek, seperti pengembangan sistem dan koordinasi internal tim DPM. 

Anwar juga menyatakan bahwa tujuan utama pengembangan website ini untuk menunjukkan transparansi anggaran dan pengalokasian dana kegiatan ormawa selama satu periode ke depan. Selain itu, Website DPM juga disediakan untuk mendukung aktivitas digital internal dan dapat digunakan secara resmi oleh Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM), termasuk DPM, serta dapat diakses oleh Mahasiswa Unindra maupun masyarakat umum, supaya semua pihak dapat memantau transparansi dana dan pelaporan yang masuk. 

Kini, website DPM dilengkapi dengan dua fitur utama, yaitu Event dan Ticket. Fitur Event berfungsi menampilkan rincian anggaran kegiatan ormawa, termasuk nominal dan bentuk penggunaannya. Sistem ini memungkinkan mahasiswa atau publik untuk ikut serta memantau transparansi alokasi dana. Jika terjadi kejanggalan, data yang ditampilkan dalam fitur ini dapat menjadi indikator awal terjadinya penyimpangan.

Sedangkan, fitur Ticket memungkinkan adanya pelaporan tanpa perlu mengunggah formulir. Pengguna dapat memantau progres laporan melalui nomor tiket yang diberikan serta melihat tingkat prioritas laporan, seperti 'urgent' atau 'critical'. Tidak hanya itu, fitur Ticket juga akan mendeteksi sudah sejauh mana pelaporan tersebut di proses. Terlebih lagi, fitur ini tidak memerlukan login atau Nomor Pokok Mahasiswa (NPM) guna menjaga keamanan data mahasiswa, dan tidak ada data pelapor yang disimpan secara pribadi, semua akan bersifat anonim. Namun, pelaporan tetap terstruktur dan terpantau seperti harus disertai bukti agar tidak mudah disalahgunakan.

“Mahasiswa tinggal mengisi deskripsi laporan, pilihan kategori, tingkat prioritas, dan bisa lampirkan bukti, seperti foto. Nanti akan keluar ID Ticket untuk tracking perkembangan,” jelas Chaerul Anwar selaku Ketua DPM sekaligus tim pengembang website ketika diwawancarai di Sekretariat DPM, (26/04).

Ia juga menyampaikan bahwa sistem ini mengadopsi sistem ticketing profesional dan ditambah verifikasi dari pihak admin sebelum laporan diproses lebih lanjut. Dalam kegunaannya, jika terdapat laporan yang dinyatakan valid, maka akan diproses melalui sistem berjenjang, yaitu dengan ditangani terlebih dahulu oleh program studi (kalau masalahnya di program studi), jika belum terselesaikan akan dilanjutkan ke fakultas, barulah ke DPM sebagai pihak terakhir yang menangani. Namun, jika laporan dinyatakan palsu, maka akan ditutup.

Dalam pengembangan website ini juga tidak lepas dari tantangan yang dihadapi di setiap prosesnya. Selain itu, sosialisasi juga dipersiapkan agar mahasiswa bisa menggunakan website ini dengan mudah.

“Kami juga berharap LPM dan Ormawa bantu menyebarkan informasi soal ini. Karena sistem ini dibuat bukan untuk gaya-gayaan, tapi untuk bantu mahasiswa menyuarakan keresahan mereka secara profesional,” ujar Anwar ketika diwawancarai di Sekretariat DPM, (26/04).

Untuk mengakses Website DPM, pengguna cukup mengetik “Website DPM” di mesin pencarian atau menggunakan tautan langsung. Meskipun masih dalam tahap uji coba, DPM terus melakukan evaluasi rutin dan menyempurnakan fitur-fitur website agar dapat segera diresmikan secara penuh.

Dalam prosesnya, pengembangan Website DPM telah memasuki tahap akhir internal testing, di mana seluruh fitur sedang diuji secara menyeluruh oleh tim pengembang. Jika tidak ada kendala yang berarti, peluncuran resmi website ditargetkan akan dilakukan pada pertengahan Mei 2025.

 

Wartawan: Rahma Dania & Ariqah Fahira

Penulis: Rahma Dania

Editor: Ghalda Bilqis Albania