Masyarakat Desa Cicadas Sambut Baik PHP2D Mahasiswa Unindra
*Keterangan: Judul dan kalimat penulisan telah diubah dikarenakan kekeliruan informasi dan data.
LPM Progress — Tali Rafika atau Taman Literasi Berbasis Kearifan Lokal adalah Belmawa hibah desa yang dinamai Program Holistik Pembinaan dan Pemberdayaan Desa (PHP2D). Kegiatan ini dilakukan oleh mahasiswa Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) dari Program Studi (Prodi) Pendidikan Bahasa Indonesia di Desa Cicadas, Kecamatan Rongga, Kabupaten Bandung Barat. Kegiatan ini diikuti oleh 10 mahasiswa yang didampingi oleh Erna Megawati sebagai dosen pendamping.
Dalam pelaksanaanya, Tali Rafika akan berbagi mengenai literasi manusia, literasi data, dan literasi teknologi kepada penduduk sekitar. Hal ini bertujuan agar masyarakat sekitar mempunyai kemampuan untuk menganalisis, dan meningkatkan kesadaran masyarakat atas kebutuhan teknologi untuk mengembangkan produk unggulan masyarakat Cicadas, yakni minyak sereh.
Kegiatan program PHP2D ini adalah salah satu dari program Belmawa yang dibawahi oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).
“Ini adalah program dari Kementerian Pendidikan Indonesia di bawah Direkturat Jenderal Pembelajaran dan Mahasiswa. Pada bagian mahasiswa ini Pemerintah menggelontorkan beberapa program, ada berupa program kreatifitas mahasiswa, dan ada juga program hibah desa,” jelas Erna saat bertemu dengan Karang Taruna (Katar) Tazi Malela (9/10).
PHP2D sendiri adalah program yang dalam pelaksanaanya, mahasiswa turun ke desa agar dapat besinergi dengan mitra desa untuk membangun desa sesuai kompetensinya yang didapat di perkuliahan. Kegiatan ini mendapat sambutan baik dari Katar Tazi Malela. Meski sempat mendapat protes dari beberapa warga sekitar yang khawatir akan Covid-19.
"Saya sangat mendukung, sangat support. Jadi saya dapat menggali potensi mereka yang di sini. Apalagi didukung oleh mahasiswa yang ada di bidangnya,” ujar Unang Saipudin, Ketua Katar Tazi Malela (9/10).
Untuk menanggapi kekhawatiran warga sekitar akan kedatangan mahasiswa dari zona merah, Unang mempertanyakan mengenai prosedur kesehatan. Tim Tali Rafika kemudian menjelaskan bahwa mereka akan mematuhi protokol kesehatan dengan memakai masker, faceshield, termogun, dan menunjukan aplikasi Jakarta (Jaki) yang dirancang untuk mengukur metrik risiko. Dengan demikian, kegiatan Tali Rafika akan dibuka pada 10 Oktober di Gedung Serbaguna Cicadas, dan kegiatannya akan dimulai pada Senin (12/10).
Reporter : Gurizki Kurniawan
Penulis : Astin Kho
Editor : Nira Yuliana